Mohon tunggu...
Hobby

Review Buku "Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas" Karya Neng Dara Affiah

22 April 2019   06:25 Diperbarui: 22 April 2019   08:22 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dijelaskan pula oleh penulis tentang penggunaan kerudung pada masyarakat Indonesia yang pernah mengalami diskriminasi atau penekanan pada saat orde baru. 

Dimana pada saat itu, muslimah yang berkerudung dilarang untuk bersekolah ataupun berkuliah di institusi-institusi negara. Yang tentunya hal itu menjadikan timbulnya pertentangan antara rezim order baru dengan aktivis penggiat ajaran-ajaran islam.


PEREMPUAN, ISLAM, DAN NEGARA

Pada bab ini penulis buku menjelaskan atau menceritakan secara komperhensif tentang bebagai persoalan yang berkaitan dengan isu perempuan dalam lingkup yang besar. Lingkup yang besar yang dimaksud disini ialah lingkup agama khususnya agama islam dalam skala makro dan lingkup kenegaraan yang di dalamnya termasuk peraturan-peraturan pemerintah, undang-undang, dan segala instrumen institusi di dalamnya.

Dalam bab ini digunakan istilah yang lebih menunjukan identitas dari ideologi yang memperjuangkan hak-hak perempuan, feminisme. Dijelaskan bagaimana awal ideologi ini terciptakan hingga masuk ke tanah air melalui berbagai pertemuan intelektual luar negeri seperti mesir dan bebrbagai negara lainnya dengan pemikir-pemikir sosial di indonesia.

Diantara pembahasan yang menarik perhatian saya ialah pembahasan tentang peninddasan atau intimidasi yang didapatkan perempuan-perempuan dari kelompok ahamadiyah. Berbagai perlakukan tidak menyenangkan mereka dapatkan mulai dari dari anak kecil hingga kaum ibu di sana, ada anak yang dihina dan diperlakukan tidak adil oleh guru dan teman-temannya di sekolah, para gadis yang dilecehkan secara verbal oleh pemuda dari kelompok agama mayoritas di sana, hingga seorang ibu yang rumahnya dibakar dan dagangannya di pasar ditinggal oleh para pembelinya.


Selain itu pandangan penolakan feminisme yang datang dari berbagai ormas islam pun juga tak luput dari pembahasan buku ini. Tidak hanya menolak feminisme sebagai sebuah ideologi yang menuntut keadilan, tetapi kelompok ini juga kerap melakukan tindak kekerasan kepada siapapun yang tidak sepaham dengannya dengan alasan Amar ma'ruf nahi munkar. 

Hal ini menjadi pusat perhatian penulis dalam tulisan ini, penulis berpandangan bahwa hal tersebut sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai keislam itu sendiri dan ini tentu termasuk pelanggaran terhadap nilai-nilai hak asasi manusia yang dijunjung oleh dunia internasional. 

Oleh karena itu, feminisme dan ideologi keadilan tentang hak asasi manusia lainnya memerlukan keikutsertaan laki-laki dalam praktiknya. Laki-laki kini sudah banyak terlibat dalam berbagai pergerakan yang menuntut keadilan gender yang karena hal itu turut memperkuat legitimasi dari ideologi feminisme itu sendiri.

Pada dua sub bab terakhir dibahas persoalan keperawanan dan hubungan inses. Mungkin kedua hal tersebut dipandang tabu bagi sebagian besar masyarakat indonesia, akan tetapi hal ini patut untuk diangkat kepermukaan agar masyarakat mengetahui bagaimana situasi yang sebenarnya terjadi dan dapat menghindari berita atau informasi yang tidak benar. 

Penulis sangat baik menjelaskan tentang bagaimana keperawanan dan hubungan inses dibahas denan pendekatan sosial dan agama, dimana keperawanan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia dianggap sebagai suatu yang sakral dan sangat penting untuk dimiliki oelh seorang perempuan hingga ia menikah. Bahkan pada beberapa kasus ditemukan sampai seseorang rela melakukan operasi agar selaput daranya kembali seperti semula, padahal dalam ilmu medis keperawanan adalah hal yang relatif, yang tidak semua perempuan memilikinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun