Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Hari Pahlawan: Teruslah Membangun Semangat Optimisme

15 November 2020   08:56 Diperbarui: 15 November 2020   09:03 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Optimis - merdeka.com

Di era penjajahan ketika itu, mungkin sebagian orang sudah merasakan pesimis. Mereka sudah pasrah, tidak tahu sampai kapan penjajahan itu akan berakhir. Bayangkan saja, durasi penjajahan di Indonesia terjadi selama 350 tahun. 

Dari penjajahan Belanda berganti Jepang. Inggris yang ketika itu ingin masuk berhasil di hadang dalam pertempuran Surabaya, yang kemudian diperingati sebagai hari Pahlawan setiap 10 November. 

Dalam semangat hari pahlawan ini, perlu kiranya kita merenungkan bersama. Bahwa semangat membangun optimisme harus terus diwujudkan. Karena sejarah membuktikan, masyarakat yang optimis adalah masyarakat yang mampu mengembangkan negaranya.

Dan untuk bisa mengembangkan negaranya, sebenarnya bisa dilakukan dari hal yang sederhana. Intinya berbuatlah baik. Apa yang dipikirkan harus diimplementasikan. Apa yang yang telah direncanakan, harus di kontribusikan dalam aktifitas yang lebih nyata. 

Misalnya, di masa pandemi seperti sekarang ini, sebagai masyarakat biasa tentu kita juga tetap bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi negeri ini. Salah satu yang sederhana adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas.

Tidak hanya itu, kontribusi sederhana yang bisa dilakukan oleh semua pihak adalah dengan tetap menyebarkan semangat optimisme. Semangat untuk bisa melawati pandemi secara bersama. 

Betul setiap hari ada ribuan masyarakat yang positif covid, betul setiap hari ada yang meninggal karena virus ini, jika kita merasa kalah tentu kita tidak ada semangat untuk menjalani hidup ini. Ingat, Tuhan memberikan cobaan kepada kaumnya, jika mereka tidak bisa menjalaninya.

Untuk itulah, menyebarkan semangat optimisme perlu dilakukan oleh semua orang kapan saja dan dimana saja. Hal ini penting karena dalam masa pandemi ini masih saja ada pihak-pihak yang menyebarkan informasi menyesatkan, menyebarkan provokasi dan ujaran kebencian. Tidak jelas apa maksudnya. Yang dilakukan oleh kelompok ini selalu melihat orang lain dari kacamata yang salah, karena dianggap tidak sejalan dengan pandangan yang mereka akui.

Jika kita terus larut dalam informasi yang menyesatkan, provokasi untuk melakukan tindakan intoleran dan terus menebar kebencian, maka yang terjadi tak jauh berbeda kita akan hidup dalam penjajahan selama ratusan tahun. 

Dulu, kenapa kita susah untuk menang dalam setiap pertempuran karena kita masih mau di adu domba oleh penjajah. Antar sesame bisa saling curiga, saling caci, bahkan saling bunuh. 

Kekuatan yang semestinya bisa disatukan, menjadi tercerai berai akibat adu domba. Dan ketika masyarakat menyadari bahwa selama ini hidup dalam adu domba, masyarakat malawannya dan akhirnya berhasil merebut kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun