Cara paling mudah memahami toleransi adalah jika adanya rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama. Kenapa saling menghormati dan menghargai itu penting? Karena menghargai itu merupakan upaya untuk memanusiakan manusia. Semuanya berada pada kedudukan yang sama. Tidak ada yang merasa paling benar, tidak ada yang merasa paling baik, ataupun yang merasa paling suci.Â
Semuanya berada pada posisi yang sama. Dan dalam upaya untuk saling menghargai itu, tidak mengandung unsur kebencian didalam hati masing-masing orang. Sadar atau tidak, kebencian bisa melahirkan permusuhan antar sesama. Kebencian akan terus melahirkan amarah yang berkepanjangan. Jika hal itu terus dilakukan, maka niscaya kerukunan dan perdamaian yang didambakan tidak akan terwujud.
Saat ini, Indonesia sedang memasuki tahun politik. Sentimen SARA telah sengaja dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hoax terus bermunculan dengan berbagai macam versinya. Setelah kemunculan organisasi Saracen pada pilkada DKI Jakarta, kini kembali muncul kelompok MCA, yang menyebarkan informasi hoax jelang pilkada serentak.Â
Maksud dan tujuannya selain karena faktor ekonomi, juga membuat masyarakat bimbang dalam menyikapi perhelatan politik nasional. Pemerintah akan terus dianggap sebagai pihak yang tidak bisa menyelesaikan amanah. Dan pada akhirnya hoax dan ujaran kebencian yang telah muncul saat ini, akan diarahkan untuk menjatuhkan salah satu paslon di pilpres 2019 mendatang.
Hal ini pun sesuai prediksi sejumlah pihak. Bahwa sentimen SARA akan kembali muncul jelang pilkada serentak dan pilpres 2019. Harapannya, masyarakat bisa belajar dari pilkada DKI Jakarta. Dampak dari munculnya sentimen SARA telah memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat. Dan yang lebih fatal lagi adalah, nilai-nilai toleransi yang identik dengan budaya Indonesia pelan-pelan mulai memudar berganti dengan intoleransi.Â
Akibatnya, praktek persekusi hampir selalu terjadi ketika pilkada DKI. Ketika tidak ada ketidakstabilan itulah, yang memicu munculnya kelompok radikal dan teroris. Dan lagi-lagi, hal ini pun terbukti dalam pilkada DKI. Bahwa jaringan terorisme berusaha mendompleng atas suasana yang tidak kondusif di Jakarta ketika itu.
Untuk itulah, mari kita jaga nilai-nilai toleransi yang sudah ada sejak dulu. Indonesia adalah bangsa yang arif, yang saling menghargai satu dengan yang lain. Bukan bangsa yang suka marah, yang saling menebar kebencian satu dengan yang lainnya. Ingat, bibit kebencian bisa terus menjalar pada hal-hal negatif jika terus dipelihara.Â
Dan hal negatif itu tidak hanya akan merugikan pribadi orang tersebut, tapi juga berpotensi merugikan lingkungan, bahkan kerukunan antar umat yang selama ini sudah terjalin. Dengan menjaga toleransi, maka kerukunan antar umat akan tetap terjaga. Jika kerukunan terjaga, maka persatuan dan kesatuan negara ini akan semakin kokoh. Pilihan ada di tangan kita sendiri. Apakah persatuan, perdamaian, dan keberagaman yang selama ini terjaga akan kita pertahankan, atau kita rusak sendiri hanya karena kepentingan individu atau kelompok. Semoga bisa jadi renungan bersama.