Mohon tunggu...
Ahmad Raziqi
Ahmad Raziqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebatas Tanda Tanya?

27 Juni 2017   19:06 Diperbarui: 27 Juni 2017   19:13 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kearifan Lokal modern di Hari Fitrah.

Diantara kebanggaan Umat muslim adalah ketika merayakan hari kemenangan. Menang dari Hawa nafsu, menang dari lapar, menang dari dahaga, menang dari amarah, menang dari hati yang kotor.

Muncullah sebuah ungkapan bahwa hari lebaran idul Fitri adalah hari yang fitrah.

Perlu kita sadari bahwa setiap sebuah akulturasi akan menyebabkan sistem kolaborasi antara kultur dalam struktur kebiasaan di sebuah daerah dengan budaya luar yang bersifat liar dan masuk pada kebiasaan sebuah daerah dan membudaya nantinya. Hegemoni tekhnologi, informasi dan komunikasi menyebabkan menyempitnya ruang aktualisasi. Kenapa? Karena daya saing sudah bukan hal yang kotor dalam menggapai gengsi dan glory.

Cerita tentang lebaran di desaku saja. Yang sudah berbau modernisasi seperti perayaan tahun baru masehi.

Sekarang bukan takbir yang menggelegar di masjid. Namun bukan lain petasan yang men Dor Dar Dir segala penjuru desa. Saat ini tidak usah lisan capek-capek bertakbir, sudah ada kaset, flasdisk, hp, radio, sound sistem yang berbunyi takbir dan  beduk. Yah, dewasa ini, desa lambat laun membuat kearifan lokal modern yang akan menjadi cerita bagi generasinya kelak.

Instan, instan dan instan adalah dogma yang memang sudah terdoktrinasi secara lambat laun dan pasti sudah menjelma pada kultur desa dengan kearifan lokal tentang hari kemenangan (lebaran). Bahwa ramaikan lebaran dengan petasan.

Ramaikan lebaran dengan takbir di dalam sound sistem  seperti dangdutan dan ramaikan lebaran dengan bermaaf-maafan di media sosial.

Sebenarnya siapkah desa menjadi seperti kota, dengan orang tua yang memiliki cerita dan pekerjaan menghibur anak cucunya dengan kearifan lokal modern di hari fitrah? Dengan ikut bergembira bersama petasan, takbir seperti dangdutan dan bermaaf-maafan di media sosial dan elektronik.

#refleksi Kasa kusuk desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun