Mohon tunggu...
Irzam
Irzam Mohon Tunggu... Pelajar

Seorang awam yang di perintah untuk meningkatkan kualitas golden Generation dan dengan perintah yang telah di lontarkan saya akan berusaha sekuat tenaga ku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu

4 Oktober 2025   17:24 Diperbarui: 4 Oktober 2025   17:24 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


A. Pendahuluan
    Filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu disiplin yang membahas hakikat, dasar, dan tujuan ilmu. Dalam konteks keilmuan Islam, filsafat ilmu tidak hanya berbicara tentang aspek empiris, tetapi juga berkaitan dengan nilai-nilai spiritual, etika, dan metafisika. Hal ini berbeda dengan paradigma Barat modern yang cenderung menekankan netralitas, objektivitas, dan pemisahan antara ilmu dan agama. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi integrasi filsafat ilmu pengetahuan dan studi Islam dengan melakukan analisis kritis terhadap konsep ilmu dari perspektif Islam, sehingga dapat memperkaya wacana akademis sekaligus memberikan kontribusi praktis dalam pendidikan dan penelitian ilmiah.
B. Metode Penelitian
   Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain eksploratif dan deskriptif. Beberapa metode yang digunakan meliputi:
Kajian pustaka, dengan menelaah karya tokoh-tokoh utama seperti Seyyed Hossein Nasr, Osman Bakar, Mohammad Iqbal, Farid Esack, dan Abdolkarim Soroush.
Analisis teks, yang berfokus pada gagasan dan konsep kunci terkait ilmu pengetahuan dalam Islam.
Analisis komparatif, untuk membandingkan prinsip epistemologis dan metodologis dalam tradisi keilmuan Islam dan Barat.
Wawancara mendalam (dalam konteks eksplorasi), guna memperoleh perspektif yang lebih aktual terkait penerapan konsep ilmu dalam dunia akademis modern.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Kesatuan Ilmu dan Metafisika dalam Islam
   Nasr dan Bakar menegaskan bahwa dalam tradisi Islam, ilmu pengetahuan tidak dipisahkan dari metafisika dan teologi. Konsep 'ilm dan hikmah menempatkan pengetahuan sebagai sarana untuk memahami tanda-tanda (ayat) Tuhan di alam semesta. Dengan demikian, ilmu dalam Islam bersifat holistik, mencakup dimensi material dan spiritual. Prinsip ini berbeda dengan paradigma modern yang cenderung memisahkan sains dari nilai-nilai religius.
2. Epistemologi Dinamis dalam Islam
   Mohammad Iqbal menekankan bahwa pemikiran Islam memiliki sifat dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dalam The Reconstruction of Religious Thought in Islam, ia mendorong reinterpretasi prinsip-prinsip keagamaan agar tetap relevan dengan penemuan ilmiah kontemporer. Hal ini sejalan dengan gagasan Soroush yang menekankan fleksibilitas dalam memahami teks keagamaan serta kebebasan berpikir untuk menjawab tantangan modernitas.
3. Perbedaan Epistemologis dan Metodologis antara Islam dan Barat
Esack dan Soroush menggarisbawahi perbedaan mendasar antara tradisi Islam dan Barat. Barat cenderung menempatkan ilmu pengetahuan sebagai entitas netral yang terpisah dari etika dan   agama, dengan basis utama rasio dan empirisme. Sebaliknya, Islam mengintegrasikan wahyu, akal, dan pengalaman empiris sebagai sumber pengetahuan yang saling melengkapi. Dalam Islam, ilmu bukan hanya untuk kepentingan duniawi, tetapi juga sarana ibadah dan jalan mendekatkan diri kepada Allah.
  Dengan demikian, perbedaan ini menunjukkan perlunya pendekatan interdisipliner yang tidak mereduksi nilai-nilai Islam dalam bingkai sains modern, melainkan mencari titik temu yang produktif antara keduanya.
Kesimpulan
  Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi filsafat ilmu pengetahuan dan studi Islam dapat memberikan kerangka epistemologis yang lebih utuh, etis, dan spiritual. Kesatuan ilmu dan metafisika, epistemologi dinamis, serta perbedaan mendasar dengan tradisi Barat menjadi poin penting dalam mengembangkan paradigma ilmu pengetahuan yang relevan dengan tantangan zaman sekaligus berakar pada nilai-nilai Islam. Dengan demikian, wacana integrasi ini tidak hanya memperkaya kajian akademis, tetapi juga dapat menjadi pedoman praktis bagi pendidikan, riset, dan pembangunan ilmu pengetahuan yang berkeadilan serta berorientasi pada kemaslahatan umat.

DAFTAR PUSTAKA
Asror,  M.,  Rofiqi,  R.,  Syafaq,  H.,  &  Hilmy,  M.  (2023).  Yusuf  Al-QaradawiS Perspective on Fiqh  Aqalliyat  in  a  Multicultural  Society. Khazanah:  Jurnal  Studi  Islam  Dan  Humaniora, 21(1),83--98. https://doi.org/10.18592/khazanah.v21i1.8900
Rofiqi, R., Sugianto, H., &Zainiyati, H. S. (2023). Social Education in The Perspective of The Quran (A Study of Comparative Tafsir by Al-Maraghi and Qurthubi). Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 9(2), 27--53. https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v9i2.6529
Sobur, K. (2015). Logikadan penalaran dalam perspektif ilmu pengetahuan. Tajdid: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 14(2). https://doi.org/10.30631/tjd.v14i2.28
Fakhruddin, F. (2018). Konsep filsafat ilmu dalam al-quran. Ulul albab Jurnal Studi Islam, 8(1). https://doi.org/10.18860/ua.v8i1.6246
Mistar, J.(2015). Dimensi-Dimensi Filsafat Dalam Al-Quran (Ija>z al-Qura>n dalam Pentas Hegemoni Epistemologi Modern). El-Furqania: Jurnal Ushuluddin Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 1(01). https://doi.org/10.54625/elfurqania.v1i01.875

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun