Mohon tunggu...
Ahmad Muzakki Jamain
Ahmad Muzakki Jamain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu Ada Kebaikan dalam Setiap Moment

Kejernihan berfikir seperti mata air pengunungan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PNPM-Mandiri Menyatukan Pemberdayaan dengan Kemandirian

6 November 2018   11:15 Diperbarui: 6 November 2018   11:38 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kota Palu tanggal 14 September 2006 menjadi tempat yang ditetapkan untuk peluncuran secara nasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri oleh Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Semoga masyarakat Palu-Sigi-Donggala kembali berdaya dan mandiri, paska gempa-stunami. "Jangan Lupakan Palu" vidio pendek mengajak kita bangkit seperti pagi hari.

Seperti mentari pagi menyingsing era pemberdayaan masyarakat dalam kebijakan utuh pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat desa. Menyatukan masyarakat dalam program pro rakyat, pro pertumbuhan, pro pekerjaan dan pro lingkungan era kepemimpinan SBY.

Menyatu dan utuh seperti hangat cahaya mentari menyelinap diantara dedaunan pohon yang tumbuh diantara derap langkah pelajar, petani, nelayan, profesional. Energi pagi ini menelusup dalam sikap optimis, bekerja cerdas, bekerja keras dan berhimpun dalam harmoni.

Menelusuri sejarah, tertanggal 15 Desember 2006, Presiden SBY menegaskan data data dasar untuk mengurangi kemiskinan masyakat adalah dengan menggunakan angka yang dikeluarkan BPS dan semua kementerian/lembaga. Langkah menimalisir perbedaan angka statistik mengenai kemiskinan yang menjadi polemik dan konflik yang tidak membangun.

Peluncuran PNPM Mandiri mencakup PNPM Mandiri Perdesaan yang merupakan pernyempurnaan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dikelola oleh Ditjen PMD Depdagri. PNPM Mandiri Perkotaan yang merupakan penyempurnaan dari Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dikelola oleh Ditjen Cipta Karya Dept. Pekerjaan Umum.


Perbaikan terus belanjut dengan program ini menyentuh langsung masyarakat di daerah khusus dan tertinggal pada tahun 2008 dengan nama P2DTK (Program Pembangunan Daerah Khusus dan Tertinggal. PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan) pada tahun 2009 yang berganti nama RIS (rural Infrastructure).PISEW/RISE (Program Infrastuktur Sosial Ekonomi Wilayah/Rural Infrastructure for Social and Economic Activities).

PNPM Mandiri merupakan bentuk kemitraan sinergis antara Pemerintah dengan kelompok masyarakat. Pada tingkat lokal, PNPM Mandiri mampu menciptakan berbagai aktivitas yang mendorong berkembangnya perekonomian, terjadi penyediaan barang dan jasa skala kecil, berkembangnya aktivitas pasar, berkembangnya partisipasi masyarakat miskin, pembentukan modal sosial, dan terciptanya tata pemerintahan yang baik.

Tidak mungkin padi ditanam langsung berbuah, kecuali berbohong dan asal jadi, lahir dari sikap mental ABIS (Asal Bapak Ibu Senang) yang merusak mentalitas taat aturan dan proses menjadi jalan pintas penuh dengan suap. Dampaknya adalah terbudaya "Kalau bisa dipersulit, ngapain dipermudah" dalam tubuh bikrokrasi pemerintahan sebelumnya.

Pengurangan kemiskinan desa, kota, tidak dihasilkan secara instan. Melainkan ditopang dengan proses mekanisme kebijakan menyeluruh dan bersifat partisipatif aktif dengan fasilitasi pemberdayaan penduduk miskin dan marjinal. Alokasi dana langsung kepada kelompok masyarakat berbasis manajemen local. Sistem yang transparan, terbuka, dengan pembinaan dan pengawasan oleh masyarakat. Datang sebagai sahabat dan bukan seperti relasi tuan dan budak.

Teringat sebuah Kelompok Wanita Tani di Nagari Solok Bio Bio, Kecamatan Harau, Kab. 50 Kota, Sumatera Barat yang merasakan manfaat dari berbagai program pro rakyak PNPM Mandiri yang mampu menjadikan ibu-ibu memiliki modal usaha bersama, mengangkat harkat martabat dan perbaikan kehidupan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun