Mohon tunggu...
ahmad kosasih
ahmad kosasih Mohon Tunggu... -

Pejuang Militan

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelas Menengah Harus Menjadi Penggerak Perekonomian Bangsa

2 Mei 2013   11:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perekonomian Indonesia pada sepuluh tahun terakhir menorehkan hasil yang menggembirakan ditengah-tengah masih belum selesainya krisis ekonomi global yang menimpa negara-negara Eropa dan Amerika. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 kemarin tercatat sebagai angka pertumbuhan tertinggi kedua di dunia setelah China, bisa dibuktikan salah satunya adalah nilai investasi mencapai rekor tertinggi bahkan melebihi dari target yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka otomatis kelas menengah di negara ini juga terus berkembang. Menurut definisinya, kelas menengah adalah orang-orang yang pengeluarannya per kapita per hari sebesar USD2-USD20. Dari penegrtian tersebut, menurut World Bank, jumlah kelas menengah di Indonesia sampai tahun ini berjumlah sekitar 135 juta orang.

Tetapi, hasil yang bagus dengan terus bertambahnya kelas menengah di Indonesia jangan menjadikan kita khususnya pemerintah menjadi terlena dan kurang perhatian terhadap hal tersebut, karena bisa jadi justru kita masuk dalam Midle income trap, dimana negara-negara seperti di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin pernah mengakaminya, dimana kelas menengah seharusnya menjadi motor penggerak, tetapi karena lengah dan terlena, justru malah menjadi kebalikannya, menjadi biang keladi dari merosotnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Peran kelas menengah haruslah ditingkatkan, bukan hanya sebagai penikmat dari suatu produk saja (konsumtif), tetapi kelas menengah haruslah menjadi lebih kreatif dalam upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi negara ini dan juga menjadi motor penggerak dari munculnya kelas menengah-kelas menengah baru, seperti menjadi penggerak dalam membangun perekonomian kreatif yang selama ini digembor-gemborkan oleh kemeterian perekonomian.

Kemudian, selain peran yang ditingkatkan, kualitas dari kelas menengah juga harus ditingkatkan, jangan kualitasnya hanya itu-itu saja, tetapi daya saing dari kelas menengah juga harus ditingkatkan, apalagi kualitas SDM dan SDA nya, karena dengan meningkatkan daya saing baik kualitas SDM dan juga daya saing produk yang dihasilkan oleh negara kita, agar mampu bersaing dengan negara lain sehingga tidak melulu menjadi konsumtif akan produk dari negara orang, apalagi di tahun 2015 akan diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC)

Dengan meningkatnya daya saing baik dari produk dan SDMnya, kelas menengah di negara kita pasti akan terjauh dari jebkan midle income trap, yang selama ini menjadi momok bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Perbaikan peran dan kualitas kelas menengah yang akan terjadi bisa membangkitkan industri kreatif di negara kita, sehingga dengan begitu para kaum kelas menengah banyak membuka peluang lapangan kerja baru, sehingga angka pengangguran menurun.

Semoga dari tulisan ini, kita harus lebih waspada dalam menyikapi trend dari penningkatan pertumbuhan ekonomi negara kita ini, jangan terlena untuk terus berlaku sebagai konsumen sehingga hidup kita konsumtif, tetapi harus meningkatkan daya saing demi meningkatkan kualitas produk dan juga kualitas SDM, sehigga kita tidak hanya menjadi penonton di negerisendiri, tetapi menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan kalau bisa kita bisa membuka pasar di negeri orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun