Mohon tunggu...
Ahmad Ihsan
Ahmad Ihsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Palangka Raya

Dosen Pengampu: Puput Iswandyah Raysharie, S., ME. Mata Kuliah: Analisis Investasi & Portofolio

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenalan Sama Saham

7 April 2023   20:05 Diperbarui: 7 April 2023   20:04 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam dunia ekonomi berbagai macam cara dilakukan baik suatu individu maupun organisasi dalam menambah nilai hartanya. Salah satu dari berbagai macam cara yang dilakukan ialah dengan berinvestasi. Dari beragam instrumen investasi saham merupakan salah satu jenis investasi yang paling populer dan diminati khususnya di pasar modal Indonesia. Saham merupakan kepemilikan suatu perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal dan memberikan hak atas dividen dan hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Pasar saham adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli saham, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan saham, seperti pialang saham, perusahaan sekuritas, broker saham, dan sebagainya.

Ada tiga jenis pasar saham di Indonesia, yaitu pasar reguler, pasar tunai, dan pasar negosiasi. Pasar saham Indonesia dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bertindak selaku pengelolanya. Sesi perdagangan saham di BEI dibagi menjadi dua, yaitu sesi I dan sesi II. Sesi I dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB, sedangkan sesi II dimulai pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.15 WIB atau pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.15 WIB. Investasi di saham memiliki risiko yang cukup tinggi, namun juga memiliki potensi keuntungan yang besar. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi di saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang akan diinvestasikan dan memahami risiko yang ada.

Jenis-jenis saham

Jenis-jenis saham dapat dibagi berdasarkan hak tagih atau klaim, cara peralihan, dan kinerja perdagangan. Berdasarkan kinerja perdagangan, jenis-jenis saham antara lain:

1. Blue chip stock

Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya. Saham blue chip memiliki reputasi nasional yang baik dari sisi kualitas, kemampuan serta kehandalan untuk beroperasi yang menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi dengan keadaan baik maupun buruk.

2. Income stock,

Income stock adalah jenis saham yang memberikan pendapatan yang stabil dan teratur dalam bentuk dividen yang biasanya meningkat dari waktu ke waktu. Saham ini memiliki ciri-ciri seperti volatilitas yang rendah, pembayaran dividen yang teratur selama 10 hingga 15 tahun terakhir, dan peningkatan pembayaran dividen yang teratur. Saham income biasanya berasal dari industri real estate, energy, atau utilities. Investasi pada saham income dapat memberikan keuntungan berupa pendapatan yang stabil dan teratur, namun juga memiliki risiko kerugian jika perusahaan mengalami penurunan kinerja dan mengurangi pembayaran dividen

3. Growth stock

Growth stock adalah jenis saham dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kompetitornya di industri yang sama. Saham ini memiliki indikator keuntungan yang sangat baik selama periode waktu tertentu atau memiliki potensi pertumbuhan yang menguntungkan dalam jangka pendek. Ciri utama dari growth stock adalah nilai saham yang sering naik jauh lebih tinggi daripada rata-rata pasar. Saham growth biasanya tidak membayar dividen karena perusahaan lebih memilih untuk menginvestasikan keuntungan kembali ke dalam bisnis untuk mempercepat pertumbuhan.

4. Speculative stock

Spekulatif stock adalah jenis saham yang memiliki volatilitas yang sangat tinggi dan berisiko tinggi. Saham ini sering menjadi sasaran spekulator untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar saham. Saham spekulatif tidak memiliki dasar yang kuat dan hanya bergantung pada rumor atau spekulasi semata. Investasi pada saham spekulatif dapat memberikan keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang tinggi karena fluktuasi harga yang besar dan volatilitas pasar yang tinggi. Oleh karena itu, investasi pada saham spekulatif sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan risiko yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun