Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meisje (2/4)

4 Desember 2021   10:01 Diperbarui: 4 Desember 2021   10:11 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu menjelaskan, "Julia berlatih kuda tapi tiba-tiba kudanya menjadi liar. Saya tidak menyangka hal itu. Sungguh saya minta maaf." 

"Cukup sudah! Kamu orang tidak boleh bekerja lagi disini. Saya tidak mau melihat kamu disini lagi. Begrijp je!" bentaknya sambil meninggalkan Gani lalu masuk ke rumah.

Peter kembali ke kamar Julia untuk melihat dokter yang sedang memeriksa Julia. Dokter Martin lalu berkata dengan lirih, "Tangan kirinya patah. Harus digips secepatnya dan dibawa ke rumah sakit."

Peter segera menuju belakang rumah memanggil Amir untuk mengantarnya ke rumah sakit. Sementara itu, setelah diusir Peter, Gani dengan berat hati pulang tanpa sempat pamit ke Julia dan tak tahu bagaimana kondisinya selanjutnya.

Sesampai di rumah, Gani mengabarkan ke Bapak perihal Julia itu. Gani mengaku sangat menyesal dan tidak melakukan yang semestinya. Bapak memahami perasaan Gani yang terpukul itu lalu menenangkannya seraya berkata, "Itu bukan salahmu, Nak. Jangan terlalu menyalahkan dirimu! Nanti Bapak coba bicarakan lagi ke Meneer supaya kamu bisa bekerja kembali."

Namun perkataan Bapak yang akan bicara ke Meneer hanyalah untuk menghibur hati Gani saja. Bapak tahu bahwa tidak mungkin baginya meminta ke Peter agar Gani bekerja kembali. Itu sama saja seperti melawan perintahnya. Sementara, ia hanyalah pelayan alias jongos yang harus tunduk dan patuh pada apapun perintah majikan.

Gani yang belum memahami hal itu, berterima kasih atas maksud Bapak itu. Meski belum terlalu sehat, Bapak tetap ngotot pergi ke rumah van Deek malam itu juga. Gani bermaksud menemaninya namun ditolak. Bapak merasa masih mampu untuk mengayuh sepeda ontelnya sendiri pergi dan pulang.

........

Kondisi Julia sebenarnya sudah sehat namun lengan kirinya masih digips dan memakai selempang penyangga. Hampir satu minggu setelah peristiwa naas itu, ia belum dibolehkan ke sekolah sampai menunggu tinjauan medis lebih lanjut dari Dokter Martin. Tapi ia berharap bisa kembali bersekolah secepatnya.

Julia baru mengetahui Gani sudah tidak lagi bekerja dari bapaknya Gani. Sapto berkata Meneer melarangnya sejak insiden kecelakaan berkuda itu. Sapto mengatakan pada Julia bahwa Gani sangat menyesal dan minta maaf ke Meneer namun tampaknya permintaan itu tidak digubrisnya. Walau sangat menginginkannya, Gani tidak akan mungkin bekerja kembali. Dari pengakuan Sapto, tersirat pesan secara tak langsung kepada Julia agar bisa menyampaikan perihal Gani itu ke vader-nya.

Seiring usianya, Julia paham dengan watak sang vader. Menurutnya, Vader tipe orang yang sulit mendengar pendapat orang lain jika sudah yakin terhadap sesuatu walaupun hal itu belum tentu benar dalam pandangan orang lain. Itu dapat dilihat dari sikapnya usai menjenguk Julia di hari naas itu. Julia sudah mengatakan bahwa itu bukan salah Gani tapi mengapa Vader memberhentikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun