Mohon tunggu...
Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim Mohon Tunggu... Freelance

memiliki kemampuan untuk menggambarkan ide-ide dengan kata-kata secara menarik dan mendalam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional Melalui Metode Experiential Learning Menumbuhkan Karakter Lewat Pengalaman Nyata

16 Juni 2025   19:25 Diperbarui: 16 Juni 2025   19:22 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://migiinfo.blogspot.com

Di tengah dinamika dunia pendidikan modern, keberhasilan pembelajaran tidak lagi diukur hanya dari aspek kognitif semata. Pembelajaran sosial emosional (Social Emotional Learning/SEL) kini menjadi fokus penting dalam membentuk peserta didik yang utuh cerdas secara intelektual, sosial, dan emosional. Salah satu pendekatan yang dinilai efektif dalam mengimplementasikan SEL adalah metode experiential learning, atau pembelajaran berbasis pengalaman.

Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana metode experiential learning dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai sosial emosional di dunia pendidikan, serta langkah-langkah penerapannya di kelas.

Apa Itu Pembelajaran Sosial Emosional (SEL)?

Pembelajaran Sosial Emosional adalah proses di mana individu baik anak-anak maupun orang dewasa mengembangkan keterampilan penting seperti:

  • Kesadaran diri (self-awareness)
  • Pengelolaan diri (self-management)
  • Kesadaran sosial (social awareness)
  • Keterampilan berelasi (relationship skills)
  • Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision-making)

Tujuan dari SEL adalah membentuk individu yang tidak hanya pintar, tetapi juga mampu mengelola emosi, membangun hubungan positif, dan membuat keputusan yang etis.

Apa Itu Experiential Learning?

Metode experiential learning dikembangkan oleh David A. Kolb dan menekankan pentingnya belajar melalui pengalaman langsung. Model ini terdiri dari empat tahapan utama:

1. Pengalaman Konkret (Concrete Experience)

2. Refleksi Terhadap Pengalaman (Reflective Observation)

3. Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun