Mohon tunggu...
Ahmad Fahrezi
Ahmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Rasa Simpati dan Empati terhadap Perilaku Bullying pada Remaja

27 Januari 2023   14:16 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:32 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu bentuk perilaku negatif yang terjadi dikalangan remaja adalah bullying. Bullying adalah aksi penindasan yang dilakukan oleh seorang oknum sehingga membuat korbanya sulit untuk membela diri dan pelaku tersebut biasanya lebih kuat dibandingkan korbannya, sehingga bullying akan dilakukan kembali. bullying muncul karena kurangnya rasa empati dan simpati seseorang. Tindakan bullying dapat terjadi dalam berbagai cara, seperti mengenai fisik (memukul, mendorong, menendang), bentuk ucapan (mengejek nama, mengancam, memaki, menghina, menghujat, memfitnah), dan tindakan pelecehan seksual.

Pelaku bullying melakukan bullying juga dikarenakan memiliki kemampuan empati yang rendah. Ketidakmampuan pelaku untuk berempati menyebabkan mereka kurang mampu untuk melihat dari sudut pandang orang lain, mengenali perasaan orang lain dan menyesuaikan kepeduliannya dengan tepat. Kurangnya empati dari pelaku menyebabkan pelaku kurang memahami kondisi korban, tidak peduli dengan korban dan cenderung melakukan tindakan kekerasan kepada orang atau korban.

Kepedulian sosial berdasar pada sifat bawaan yang dimiliki oleh setiap diri individu dan kemudian dikembangkan lebih lanjut agar tetap bisa bertahan. Pada tingkatan tertentu, sifat bawaan ini dapat dilihat dalam cara atau memperlihatkan rasa simpatinya terhadap orang lain.

 Alasan yang melatarbelakangi atau mendorong seseorang untuk meemilih aktif menolong korban adalah seseorang yang memiliki pendirian moral yang kuat, mengetahui padangan identitas tentang dirinya, mempunyai empati terhadap korban, dan mempunyai rasa sosial yang tinggi untuk peduli terhadap sesama. Dengan demikian maka rasa peduli terhadap sesama memiliki peran yang sangat penting untuk menimbulkan rasa empati kemudian akan memunculkan rasa ingin menolong terhadap individu yang membutuhkan.

Simpati adalah sebuah proses yang menjadikan individu merasa tertarik pada orang lain. Rasa tertarik ini berdasarkan keinginan untuk memahami perasaan orang lain. simpati juga merupakan keadaan seseorang yang memiliki rasa peduli, menyesal tentang masalah, kesedihan, sampai kemalangan orang lain. Sikap simpati muncul karena perasaan tidak enak jika terjadi sesuatu pada orang lain.

Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati juga merupakan perasaan yang timbul akibat peniruan secara fisik, yang akhirnya mampu menciptakan perasaan yang sama. Rasa empati tersebut dapat timbul sebagai kemampuan untuk menyadarkan diri ketika berhadapan dengan perasaan sesama, kemudian bertindak untuk menolongnya. Diri sendiri akan memahami mereka, dari sudut pandang mereka. Perasaan ini sangat penting dalam membangun hubungan atau menjalin relasi dengan orang lain.

Bagaimana cara menanamkan rasa simpati dan empati pada korban bullying? Apabila mengetahui orang terdekat atau teman menjadi korban bullying di lingkungannya, maka sebagai manusia hendaklah mendengarkan ceritanya. Korban akan merasa dihargai jika ada seseorang yang mau meluangkan waktu untuk menjadi teman dan mendengarkan ceritanya. Korban juga menjadi lebih tenang dan tidak merasa sendirian sehingga dapat mengurangi dampak berat dari bullying.

Beragam upaya yang dapat kita lakukan untuk menanamkan rasa simpati dan empati pada korban bullying, yaitu :

  • Mencoba meyakinkan korban bahwa kita mempercayai mereka sehingga mereka dapat berbagi perasaan dan agar tidak merasa sendirian.
  • Memberitahukan dan menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan kesalahan mereka melainkan kesalahan pelaku
  • Tindakan kita saat melihat teman kita dibully, kita bisa menolong teman kita dengan menegur pelaku saat melihat teman kita dibully. Enggak selamanya bully bisa diatasi dengan sikap agresif.
  • Kalau teman kita sedang dibully, maka kita harus segera pergi dan laporkan kepada orang dewasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa masih banyak pelaku yang kurang akan rasa simpati dan empati pada korban bullying. Kurangnya simpati dan empati dari pelaku menyebabkan pelaku kurang memahami kondisi korban, tidak peduli dengan korban dan cenderung melakukan tindakan kekerasan kepada orang atau korban. Dengan adanya rasa simpati dan empati kita dapat membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain dan kita dapat memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun