Mohon tunggu...
Ahmad Fahrezi
Ahmad Fahrezi Mohon Tunggu... Teknisi - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Sistem Pakar pada Kerusakan Barang Rumah Tangga

21 September 2022   22:45 Diperbarui: 21 September 2022   22:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ahmad Fahrezi , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

Barang elektronik telah menjadi kebutuhan penting setiap manusia. Di berbagai daerah angka penjualannya pada tahun 2021 meningkat 90 persen dari tahun sebelumnya. Sumber lain menyebutkan bahwa pembelian barang elektronik di toko online juga telah menembus 8,6 miliar dolar pada tahun 2021. Beberapa barang elektronik yang sangat banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari diantaranya adalah: kulkas dan Air Conditioner (AC).

Seiring waktu dengan pesatnya penggunaan barang elektronik, berbagai masalah pun muncul terkait fungsional barang elektronik. Permintaan perbaikan barang-barang elektronik meningkat pesat di setiap tahunnya. Keterbatasan jumlah teknisi juga berakibat sering kerusakan barang elektronik yang dilakukan oleh teknisi terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sistem pakar adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang saat ini penggunaan semakin populer. Sistem pakar terbukti mampu menyelesaikan berbagai masalah. Berbagai aplikasi metode forward chaining untuk mendiagnosa kerusakan elektronik diantaranya, AC, TV tabung & televisi berwarna.

Sistem ini dapat bekerja menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh para pakar yang sesuai dengan bidang serta keahliannya masing- masing. Sistem pakar memiliki fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan persoalan yang ada. Sistem ini berfungsi sebagai kunci penting yang akan membantu suatu sistem pendukung keputusan atau sistem pendukung eksekutif.

Fitur khas dari Expert System adalah kemampuan untuk berfikir, kenyataan bahwa kepakarannya disimpan dalam suatu Knowledge base dan program memiliki akses ke database, maka komputer diprogram sehingga dapat berinterferensi. Intererencing ini dilakukan oleh komponen yang disebut inference engine, yang di dalamnya terdapat prosedur-prosedur yang berkaitan dengan penyelesaian masalah.

Basis Pengetahuan

Proses Forward Chaining digunakan dengan menampilkan sekumpulan data gejala yang meyakinkan untuk mencapai konklusi akhir. Runut maju biasa disebut pencarian yang dimotori oleh data driven. Pengimplementasian mesin inferensi forward chaining dimulai dari indentifikasi barang elektronik yang mengalami kerusakan dahulu. Proses selanjutnya adalah menampung input dari user sebagai rule pada working memory. Sistem akan mengecek kembali berdasarkan inputan yang telah ditampung untuk kemudian menampilkan penyakit dan solusi beserta cara perawatannya.

Knowledge ditransfer ke mesin dan diorganisasi dengan cara-cara tertentu. Mesin membutuhkan pengetahuan agar bisa mengekspresikannya secara jelas dalam format dengan susunan tertentu. Manusia jelas sulit mengingat semua langkahnya yang digunakan otaknya dalam pentransferan atau pemrosesan pengetahuan sehingga, ada ketidaksesuaian diantara komputer dan pakar. Expert System selain membutuhkan pengetahuan, juga berkepentingan dengan struktur dari knowledge tersebut. Knowledge harus disusun menurut aturan tertentu ( sebagai aturan ).

Data Pengetahuan

Untuk mendapatkan data pengetahuan terkait Gejala, Jenis kerusakan, penyebab dan solusi untuk barang elektronik dimaksud. Metode forward chaining merupakan metode pencarian / teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada serta penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun