Mohon tunggu...
Fadhil Ahmad
Fadhil Ahmad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Modal Dalam Kehidupan

14 Oktober 2017   20:17 Diperbarui: 14 Oktober 2017   20:19 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

modal adalah aset yang di gunakan untuk membantu distribusi aset yang berikutnya.menurut Menurut profesor.thomas,milik individu dan negara yang di gunakan dalam menghasilkan aset berikutnya selain tanah adalah modal .modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak, modal adalah faktor produksi yang ke tiga yang di gunakan untuk membantu manusia mengeluarkan aset lain. dristibusi berskla besar dan kemauan industri yang telah di capai saat ini adalah akibat penggunaan modal.tenaga manusia saja tidak cukup.

Pentingnya modal dalam kehidupan manusia di tunjukkan dalam al-Qur'an :

'' : " (" . ).

Artinya: "dari amr bin syuaib dari bapaknya dari kakeknya ia berkata" ''rasuluallah saw bersabda: "tidak halal menjual sesuatu yang engkau tidak miliki ,dan tidak ambil  keuntungan pada sesuatu yang belom ada jaminan (kejelasan hukumnya)'' (HR.ibnu Majah).

Dari sini diketahui bahwa mencari ilmu sama pentingnya dengan mencari harta.rasulullah S.A.W menyerukan agar manusia lomba dalam mencari harta dan ilmu sayidina umar (r.a) (khalifah ke dua) selalu menyuruh umat islam untuk mencari lebik banyak aset (modal)

Modal merupakan suatu sistem ekonomi islam harus bebas dari bunga. Dalam sistem itu bunga tidak di perkenankan memainkan pengaruhnya yang merugikan pekerja produksi dan distribusi yang menghasilkan tidak sebagai faktor produksi pokok mealainkan sebagai suatu perwujudan tanah dan tenaga kerja sesudahnya. 

Pada pernyataannya modal di hasilkan oleh pemakaian tenaga kerja penggunaan sumber-sumber daya alam. dalam karya-karya wicksell hal ini adalah "suatu keseluruhan tunggal yang terpadu dari tanah dan tenaga kerja yang tersimpan,tertumpuk ber tahun-tahun lamanya."karena itu dalam suatu masyarakat bebas /bunga, modal dapat di perlakukan dalam pengertian yang di gunakan dalam produksi kapitalistik jadi kita akan membatasi diri pada suatu analisis mengenai masalah penumpukan modal dalam sistem ekonomi islam. 

Tetapi, analisis seperti itu sebaiknya di dahului suatu rujukan singkat pada penggolongan modal yang luas, yang boleh di pandang dari segi masyarakat dan dari segi masing-masing individu. Dari sudut sosial semua benda yang menghasilkan pendapatan selain tanah, harus di anggap sebagai modal termasuk barang-barang milik umum Modal pribadi adalah sesuatu yang di harapkan pemiliknya akan memberikan penghasilan padanya dalam pengertian modern pinjeman perang pemerintah adalah modal di pandang dari segi orang-orang yang memberikan pinjaman semacam itu, namun di lihat dari titik tolak sosial ini bukanlah modal karena suatu sistem ekonomi islam mendukung suatu masyarakat yang seimbang perbedaan antara modal di pribadi dan sosial jadi tidak penting tetapi tidak demikian halnya dalam masyarakat kapitalis sekarang ini. Negara islam mempunyai hak untuk turun tangan bila modal swasta di gunakan untuk merugikan masyarakat tersedia hukuman barat bagi mereka yang menyalah gunakan kekayaan untuk merugikan masyarakat, allah berfirman peganglah dia lalu berlenggulah tangannya kelehernya kemudian masuklah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belilit dengan rantai yang panjangnya tuju puluh hasta." (Q.S alhaqqoh,69:30-32)

Islam mengingatkan hati nurani moral yang mendasar,dengan menanamkan takwa kepada tuhan yang dalam prakteknya berarti menghindari semua bentuk prilaku anti sosial modal tumbuh dari tabungan-tabungan yang memungkinkan terciptanya barang-barang. Tetapi terciptanya barang-barang modal itu tergantung pada dua hal yang bertentangan: konsumsi sekarang yang berkurang dan harapan akan produksi yang menikat di masa mendatang.

. () (Q.S )

Artinya: "dari abu hurairah secara marfu iya berkata sesungguhnya allah berfirman" aku adalah pihak ke tiga dari dua orang yang bersekutu selama salah satu dari kebudayaan tidak berkhianat kepada mitranya. apabila iya telah berkhianat, maka aku (allah) keluar dari keduanya (Q.S abu dawud).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun