Penyesalan merupakan sebuah bentuk emosional negatif dalam diri seseorang, yang didorong oleh pikiran tentang apa yang mungkin terjadi jika kita berperilaku atau bertindak berbeda di masa lalu atau sebelumnya. Meratapi dan menyalahkan diri kita sendiri tentang apa yang telah terjadi, menjadi sebuah rasa yang menyakitkan dan menyayat perasaan dalam diri.
Ya, ciri khas penyesalan adalah menyalahkan diri kita sendiri karena telah membuat atau memilih pilihan yang dinilai "salah". Bahkan, terkadang penyesalan menimbulkan rasa seperti kenapa kita melakukan suatu hal yang sebaiknya dan seharusnya tidak kita lakukan. "Kayaknya kalo kemarin aku gitu, hasilnya gak seperti ini deh!" atau "aku bodoh, harusnya aku ngelakuin begitu, kenapa aku malah begini!"
Penyesalan menimbulkan banyak kesedihan, oleh karena itu ketika kita menyesal sering kali yang muncul adalah celaan-celaan terhadap diri kita sendiri. Ketika kita mencoba memilih pilihan kita dengan sangat mempertimbangkan semua hal secara menyeluruh, lantas ketika gagal kita juga tetap menyalahkan diri kita sendiri padahal kita sendiri yang telah mempertimbangkannya dengan matang-matang.
Hal itu akan terus muncul dalam diri kita yang sedang berproses, karena kita mempunyai rasa trauma yang membuat kita selalu merasa tidak puas. Dan pada dasarnya, orang yang meratapi penyesalannya cenderung melihat segala sesuatunya dari sudut pandang negatif. Oleh karena itu, penyesalan memiliki kecenderungan untuk merasakan suatu hal dengan rasa dendam.
Ketika kita mendapati hasil yang kurang baik dalam berproses, pasti akan muncul beberapa hal yang mengganggu kesehatan mental kita. Munculnya rasa kecemasan, rasa malu, kesedihan, hingga rasa untuk selalu menyalahkan dan mencela diri sendiri. Suasana hati kita pasti berputar-putar, mengingat kesalahan yang kita buat berulang-ulang kali.
Menyesali suatu jalan yang tidak kita tempuh sering kali menimbulkan perasaan yang rumit, dan selalu menganggapnya sebagai suatu kegagalan dalam hidup. Kegagalan, siapa yang tidak takut dengan kata tersebut? Kegagalan bagaikan gambaran kehancuran hidup, yang akan terus menghantui suasana hati kita yang sedang berproses menjalani kehidupan. Munculnya perasaan takut gagal adalah sebuah rintangan terbesar yang kita hadapi, yang kemudian mencegah kita untuk mengeksplorasi potensi kita sendiri.
Kenapa rasa takut gagal mencegah kita untuk mengeksplorasi potensi kita sendiri? Karena ketika kita berproses tentang pandangan hidup kita di masa depan, rasa takut akan kegagalan memicu skenario penyesalan terburuk yang menyebabkan kita ragu untuk berkomitmen serta bertindak.
Jadi ketika kita bersedih karena mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, rasa takut yang tidak bisa terkontrol akan terus membayangi diri seseorang untuk terus menyesal dengan usaha yang kita lakukan sebelumnya atau bahkan di masa lalu.
Hasil tidak sesuai ekspektasi muncul rasa sedih, kenyataan tidak sesuai harapan muncul rasa kecewa, begitulah hidup. Terkadang kita membuat pilihan yang tepat, terkadang juga kita menghabiskan waktu untuk bergulat dengan penyesalan. Kita merasa seolah-olah terjebak dalam lingkaran kata "seharusnya" dan "bagaimana jika", karena hal itu semua terjadi karena kita selalu merenungkan keputusan-keputusan kita di masa lalu.
Walau Banyak Kalahnya, Tapi Juara dalam Berusaha
Gagal itu hal biasa dalam berusaha, sedih itu hal biasa dalam sebuah perjalanan. Tapi, penyesalan bukanlah cara yang tepat untuk kita mencela dan menyalahkan diri kita sendiri. Setiap jalan menawarkan serangkaian petualangannya sendiri dan perjalananlah yang membuat hidup kita benar-benar bermakna.