Di tengah derasnya arus praktisisme pendidikan, buku Pengantar Filsafat Ilmu karya Ahmad Dimyati Ridwan hadir sebagai oase reflektif yang mengajak pembaca untuk tidak sekadar menguasai ilmu, tapi juga memahami dasar-dasar keilmuan itu sendiri. Buku ini menempatkan filsafat bukan sebagai disiplin yang abstrak dan jauh dari kehidupan, melainkan sebagai alat untuk menyelami landasan berpikir ilmiah yang selama ini mungkin hanya dijalani tanpa disadari.
Keunggulan buku ini terletak pada kemampuannya menjembatani konsep-konsep filsafat yang kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kalangan mahasiswa maupun pembelajar awal. Bukan hanya menjelaskan apa itu epistemologi, ontologi, atau logika ilmiah, buku ini juga mengajak pembaca untuk mengkritisi perkembangan ilmu dalam berbagai paradigma dan konteks sosial budaya. Inilah yang membuatnya bukan sekadar buku teks, melainkan juga undangan untuk berpikir ulang tentang hakikat belajar dan meneliti.
Nilai kebaruan dari karya ini terletak pada keberanian penulis mengaitkan pemikiran filsafat ilmu dengan tantangan kontemporer, termasuk arus informasi digital, bias ilmu Barat, dan peran nilai-nilai lokal dalam membentuk karakter keilmuan. Hal ini memperkaya diskursus akademik yang selama ini cenderung mengabaikan dimensi etik dan spiritual dalam ilmu pengetahuan.
Membaca buku ini adalah pengalaman yang tidak hanya mencerdaskan nalar, tetapi juga menyentuh kesadaran eksistensial pembaca sebagai subjek yang mencari kebenaran. Di sinilah letak pentingnya buku ini, ia menempatkan filsafat ilmu sebagai sarana untuk menemukan makna, bukan sekadar metode untuk menghasilkan pengetahuan. Sebuah bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin menjadi ilmuwan dengan jiwa, bukan sekadar profesi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI