Hidup dikota Gresik menjadi tantangan tersendiri buat saya. Kota Gresik, terkenal dengan julukan kota santri ini merupakan tempat saya mengadu nasib untuk mencari rizeki. Hidup dikota besar seperti di Gresik  menuntut kita untuk hidup mandiri.
Biaya hidup di desa dan di kota jelaslah berbeda. Dulunya hampir tidak pernah sama sekali saya menghitung pengeluaran bulanan, karena saya tidak terlalu bisa mengatur keuangan. Kali ini saya menghitung biaya bulanan saya waktu di kota Gresik berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai pekerja sekaligus mahasiswa.
Biaya kuliah
Untuk meneruskan pendidikan tinggi dikota, maka kalian harus mengetahui kisaran biaya kuliah yang perlu kalian ketahui. Untuk biaya kuliah saya dikota Surabaya perbulan sebesar Rp. 850.000 dan untuk kampus lain rata-rata Rp. 800.000- Rp. 1.500.000 perbulan tergantung dimana kalian kuliah.
Biaya makan di gresik
Biaya makan dikota ini relative murah. Apabila budget kalian berlebih, maka bisa mencari makan dengan harga mulai dari Rp.20.000 - Rp. 30.000 untuk satu porsi sekali makan. Sementara jika ingin berhemat maka kita mencari makan dengan harga Rp. 10.000 per porsi sekali makan dengan perhitungan 3 kali sehari @ 10.000 maka untuk satu bulan kita membutuhkan 450.000
Biaya transportasi
Bagi para perantau yang memiliki kendaraan pribadi cukup mengeluarkan biaya untuk mengisi bahan bakar kendaraan diamana satu kali jalan saya bisa menghabiskan sekitar Rp. 20.000 (pergi-pulang) = @20.000 x 30= 600.000
Biaya lain-lain
Biaya ini tergantung pada masing-masing individu. Contoh pembelian perlengkapan mandi sebulan Rp. 150.000 ini tidak termasuk biaya untuk mencuci pakaian (cuci pakaian sendiri). Kuota internet, sebulan Rp. 200.000 dimasa pandemic ini semua serba online jadi kebutuhan kuota secara otomatis bertambah. Jika dihitung secara total biaya hidup saya selama satu bulan dikota gresik berkisar Rp. 2.250.000- Rp. 2.500.000.
