Mohon tunggu...
abdi abdiana
abdi abdiana Mohon Tunggu... Penulis -

Penulis dari negeri matahari untuk merantau mencari setetes ilmu -mahasiswa-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kota Kecilku

14 Februari 2019   16:12 Diperbarui: 14 Februari 2019   16:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

seharusnya di usia anak-anak  enggak harus jual koran panas
di lampu merah tidur di trotoar kalau malas ya kaga makan atau di bentak mandor, dan dunia malam bukan hal tabu apalagi sabu-sabu.
mobil mewah berjejer di depan warung dengan logo bintang di pintu.
malam jadi ramai bak pasar tapi bukan pasar malam.
emang gila, itu realita kota bukan kota BESAR

apalagi sepasang kekasih katanya, menyisakan tangis tengah malam di jalan, tidak ada peduli.
ya enggak tau apa masih punya harapan atau tidak.
jadi ingat lagu peterpan "yang dia tau tuhan penyayang umat"

itu realita Kota apalagi di pojok Kota.
Lem suntikan botol bau air kecing
creepy! seperti dunia tapi isinya depweb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun