Mohon tunggu...
Ahmad AufalMarom
Ahmad AufalMarom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ahmad Aufal Marom Perbankan Syariah Gapapa pusing yang penting bisa bernafas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Masyarakat Madani di Era Globalisasi

17 November 2022   15:10 Diperbarui: 17 November 2022   15:17 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah terbayang dikepala kita apabila mendengar tentang atau perihal masyarakat madani pasti kita langsung berfikiran dan menganggap bahwasanya masyarakat madani adalah masyarakat didaerah atau kawasan madinah yang merujuk pada nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu yang membangun kota madinah. 

Namun pengertian yang benar mengenai masyarakat madani itu tidaklah seperti itu menurut salah satu ahli masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki adat dan menjungjungnya dan juga masyarakat yang memiliki toleran dan nilai nilai kemanusian kepada sesama yang tinggi pula serta maju dan lihai dalam dunia sains pengetahuan dan teknologi. 

Hal ini bertujuan untuk menciptakan manusia yang berinteraksi dan mampu hilang dari sikap diskriminasi kehidupan. Selain itu juga menjadi penyeimbang suatu dominasi negara. 

Adapun ciri ciri dari masyarakat madani salah satunya adalah ruang publik yang bebas karena masyarakat madani mampu dan sudah berani untuk mengungkapkan ketidaksamaan yang mereka anggap tidak benar kepada pemerintah. 

Dengan hal ini maka pemerintah bakalan dapat mengeveluasi kinerjanya sehingga mereka melakukan tindakan yang diinginkan atau sesuai dengan yang di inginkan masyarakat selayaknya. 

Selain itu ada juga demokrasi dimana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain atau dengan khalayak umum tanpa memperlihatan dan mengedepankam ras , suku dan budaya mereka.

Ciri selanjutnya adalah toleran dimana dengan adanya masyarakat seperti ini membuat semua masyarakat memiliki dan meningkatkan toleran mereka terhadap sesama pemeluk agama lain. 

Seperti contoh menghargai acara agama lain ataupun memberikan fasilitas bagi mereka agama lain untuk menjalankan ibadah mereka ditempat kita melakukan ibadah apabila sedang tidak ada kegiatan di agama kita. 

Lalu ada pluarisme yaitu keberagaman masyarakat yang tetap terikat baik seperti yang kita tau bahwasanya indonesia memiliki keberagaman yang bisa dikatakan sangatlah beragam yang apabila tidak dijaga dengan baik maka akan rentan dengan yang namanya perpecahan karena gesekan- gesekan kecil yang menjadi besar karena tidak adanya kebersamaan yang dapat menanggulanginya seperti contoh peristiwa perpecahan antar suku yang pernah terjadi di indonesia yakni perang sampit dimana gesekan tersebut terjadi antara masyarakat suku madura dengan dayak dimana peristiwa itu memakan banyak korban mulai anak - anak sampai orang dewasa menjadi korban dan kehilangan nyawa. 

Oleh karena itu sikap pluarisme disini sangatlah penting karena mampu merangkul masyarakat menjadi keberagaman yang jauh dari kata perpecahan.

Dan yang terakhir ada 

Masyarakat madani juga bisa dikatakan masyarakat yang sudah bisa berbaur dengan dunia pada era globalisasi masa kini seperti yang kita tahu tidak usah jauh jauh di indonesia sendiri yang sudah dicap menjadi salah satu negera dengan suku terbanyak di dunia juga tidak semua masyarakatnya bersikap layaknya masyarakat madani banyak dari mereka yang masih menjalankan kehidupan mereka dengan tradisional dimana mereka masih menyakini perihal peninggalan nenek moyang terdahulu seperti masih adanya kepercayaan bahwasanya adanya penunggu di pepohonan yang besar serta menyembah batu yang dipercayai sebagai jimat. 

Dimana hal hal ini di indonesia masih banyak ditemukan terutama di daerah pelosok yang notabenya tinggal di hutan yang bisa di katakan jauh dari sentuhan dunia luar seperti halnya mereka masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan dimana dengan contoh kecil ini sudah bisa menggambarkan perbedaan spesifik diantara keduanya yakni perbedaan dalam hal keseharian maupun kegiatan dalam bertetangga namun adalakanya tidak bisa dipungkiri bahwasanya masyarakat di pedesaan jauh lebih dalam hal keakraban karena seringnya mereka berbaur satu sama lain. 

Lain hal nya dengan masyarakat di kawasan kota yang lebih menutup diri karena terkadang sudah sibuk dengan kegiataan dan pekerjaan mereka sendiri dimana mereka berangkat pagi sekali dan pulang malam bahkan sampai larut malam yang demikian membuat mereka jarang bahkan tidak sama sekali berbaur dengan tetangga sekitar mungkin pada saat hari atau acara tertentu seperti lebaran saja mereka bersilaturahmi.

Selain itu masyarakat madani juga bisa dikatakan sebagai masyarakat modern dimana mereka dari semua kalangan baik yang masih remaja maupun yang sudah lanjut usia untuk beradapatasi dengan dunia di era sekarang. 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas dibagian pengertian bahwasanya masyarakat madani sudah memiliki perihal pengetahuan baik sains maupun teknologi yang sangat bagus dan dominan sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa mereka juga pandai dan bisa mengikuti tren dikalangan gempuran para usia muda seperti contoh sekarang di era kalangan dunia bisnis dalam bentuk digital seperti yang dahulu ketika ingin berbelanja harus pergi ke pasar baik tradisional maupun modern yang pada zaman itu juga masih jarang ditemukan. 

Namun hal nya sekarang yang dikatakan era digital yang semua kegiatan dilakukan dengan menggunakan gadhet membuat banyak sekali bermunculan aplikasi berbentuk digital seperti contoh E-Commerce dimana didalamnya kita dapat menggunakan jasanya atau yang lebih kita kenal dengan istilah ojek online. Yang dahulu kita yang mencari ojek dinpengkolan namun sekarang cukup dengan sebuah aplikasi kita dapat mencari ojek di tempat kita berada. Selanjutnya yang lagi tren juga adanya belanja online yang semula kegiatan selalu terjadi di pasar namun sekarang kita dapat membelinya tanpa langsung bertatap muka. 

Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwasanya banyak dari masyarakat madani sudah luwes dan cekatan sehingga dapat mengikuti alur globalisasi di era generasi 5.0. Oleh karena itu hendaknya kita tetap harus waspada jangan sampai karena kita mengikuti alur zaman kita sampai lupa dan melunturkan budaya asli kita yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun