Mohon tunggu...
AHMAD ARDIANSAH
AHMAD ARDIANSAH Mohon Tunggu... MAHASISWA S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

NIM : 41121110005

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kuis Pertemuan 9 - Diskusrsus Makna Kepemimpinan Semiotik & Hermeneutis Semar

15 Februari 2025   19:42 Diperbarui: 15 Februari 2025   19:42 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
umber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Diskursus Makna Kepemimpinan Semiotik & Hermeneutis Semar

Pendahuluan

Konsep kepemimpinan telah lama menjadi subjek penelitian dalam berbagai bidang, seperti komunikasi, filsafat, sosiologi, dan antropologi. Dalam kebudayaan Jawa, karakter mitologis sering menjadi simbol kepemimpinan. Semar, tokoh punakawan dalam pewayangan yang sering dikaitkan dengan kebijaksanaan dan kekuasaan yang tersembunyi, adalah salah satu tokoh yang paling menonjol dalam diskursus tentang kepemimpinan di Jawa.

Kedua pendekatan semiotik dan hermeneutis terhadap Semar memungkinkan kita untuk memahami lebih dalam makna kepemimpinan yang ia representasikan. Pendekatan semiotik membantu kita memahami tanda-tanda dan simbol dalam figur Semar serta bagaimana makna tersebut dikonstruksi dalam budaya Jawa. Sementara itu, hermeneutika memungkinkan kita memahami peran Semar dalam tradisi kepemimpinan sosial, politik, dan spiritual Jawa.

Ini akan membahas apa arti kepemimpinan Semar dari sudut pandang semiotik dan hermeneutika, mengapa pendekatan ini penting untuk memahami konsep kepemimpinan, dan bagaimana metode ini dapat diterapkan untuk memahami nilai-nilai kepemimpinan di zaman sekarang. 

1. Simbolisme dan Makna Semar dalam Tradisi Jawa 

1.1. Siapa Semar?
Dalam dunia pewayangan, Semar adalah salah satu tokoh yang berperan sebagai punakawan, yaitu kelompok orang yang menjaga dan membantu para ksatria. Semar digambarkan sebagai sosok tua dengan tubuh gemuk, berpakaian sederhana, dan memiliki wajah aneh yang tersenyum dan menangis sekaligus. Ini membedakannya dari ksatria yang gagah dan berkuasa.

Karena Semar lebih banyak bertindak sebagai penasihat daripada pemimpin dalam arti formal, ia dianggap sebagai representasi kebijaksanaan yang rendah hati. Namun, dalam budaya Jawa, pemimpin sejati bukanlah mereka yang duduk di atas takhta, melainkan mereka yang mampu membimbing dengan kebijaksanaan dan pengabdian.

1.2. Semar dari Pandangan Semiotik: Berikut adalah beberapa tanda dan makna yang terkandung dalam Semar menurut studi semiotik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun