Ketika Momen Lebaran Menjadi Tema Film

Lebaran adalah momen yang dinantikan oleh jutaan umat muslim di seluruh dunia. Lebaran juga telah menjadi inspirasi bagi para sineas untuk berkarya melalui film. Ada beberapa kisah yang sarat dengan emosi, tradisi, dan perjalanan hidup manusia. Mulai dari genre drama sampai komedi. Mulai dari film pendek, serial, hingga layar lebar.

Bahkan ada yang mendapatkan nominasi dan memenangkan penghargaan dalam sebuah festival bergengsi. Apa saja? Yuk, kita kulik!

MENCARI HILAL (2015)
Mahmud (Dedy Sutomo) memiliki tekad teguh menerapkan Islam secara kaffah dalam hidupnya, namun semangatnya terguncang oleh isu pengeluaran dana besar untuk menentukan hilal. Terinspirasi oleh tradisi pesantrennya dahulu, Mahmud ingin membuktikan bahwa ibadah tidak harus mahal. 

Namun, rencananya terbentur oleh anaknya, Heli (Oka Antara), yang kembali ke rumah. Heli, seorang aktivis lingkungan, harus membantunya dengan paspornya yang kedaluwarsa. Konflik antara tradisi dan tuntutan personal memuncak, tetapi keduanya harus menemukan jalan tengah untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. 

Film ini mendapat 7 nominasi dalam Festival Film Indonesia tahun 2015. Dedy Sutomo berhasil meraih gelar Pemeran Utama Pria Terbaik. Gelar ini menjadi satu-satunya yang diraih oleh film ini, dan satu-satunya penghargaan yang pernah diraih oleh Deddy Sutomo selama kurang lebih 40 tahun kariernya di perfilman Indonesia. 

MUDIK (2020)
Perjalanan Aida (Putri Ayudya) dan Firman (Ibnu Jamil) suaminya ke kampung halaman dalam upaya memperbaiki hubungan rumah tangga mereka. Namun, sebuah kecelakaan tak terduga mengubah segalanya saat mereka tanpa sengaja terlibat dalam insiden yang merenggut nyawa seseorang. 

Dalam perjuangan menghadapi konsekuensi tak terduga ini, Aida dipaksa untuk menggali lebih dalam ke dalam dirinya sendiri untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantuinya. Mudik berhasil mendapatkan 9 nominasi pada Festival Film Indonesia 2020 dan memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Skenario Asli Terbaik.

MUDIK LEBARAN (2011)
Gunadi harus pulang kampung setelah tiga tahun menganggur. Lestari menanti pernikahan selama tiga tahun dengan restu orangtuanya yang sederhana. Keluarga Iskandar dianggap sukses dan rutin mengadakan open-house Lebaran. 

Martono menolak pulang kampung karena mencari rezeki untuk persalinan istri yang hamil tua. Kuncoro selalu ajak keluarganya mudik ke Jawa Tengah tanpa memperhatikan keinginan istri dan anak-anaknya. Tahun ini, apakah mereka bisa menjalani ritual mudik seperti biasa? Para pemainnya antara lain Irwansyah, Wiwid Gunawan, Ray Sahetapy, Melly Zamri, Irfan Penyok, Leroy Osmani.

Selain film, ada pula mini series 6 episode seperti TELEPON DARI SURGA (2021).
Arya (Revaldo), yang terpuruk oleh serangkaian kehilangan tragis, menemukan sedikit kenyamanan dalam panggilan telepon. Ketika ia memanggil nomor rumah, ia disambut oleh suara mesin penjawab otomatis, tetapi berbicara di telepon membuatnya merasa sedikit lega. 

Terinspirasi oleh momen itu, Arya memutuskan untuk membuat utas di media sosial yang ia beri judul "Telepon dari Surga". Utas tersebut bukan hanya menjadi wadah untuknya berbagi rasa sakitnya, tetapi juga menjadi saluran komunikasi bagi mereka yang juga tengah merasakan kehilangan yang sama.

Mini series lainnya yang juga 6 episode adalah DI BULAN SUCI INI (2023).
Keluarga Jawa dan keluarga Tionghoa terpaksa pergi bersama-sam a ke Banyuwangi untuk merayakan Lebaran dan Ceng Beng. Para pemainnya adalah Titi Kamal, Rebecca Klopper, Dennis Adhiswara, Verdi Solaiman, Jenny Zhang.

Untuk film pendek ada beberapa judul, antara lain:

• BATAL MUDIK (2016)
• LEBARAN DATANG (2017)
• HADIAH LEBARAN UNTUK AYAH (2018)
• PULANGLAH (2018)
• TAKBIR KAIRO (2018)
• PENANTIAN IBU BAPAK SAAT IDUL FITRI (2018), dan
• PULANG (2023)

Ada lagi yang belum saya sebut? Saya rasa masih ada beberapa judul lagi. Intinya, tema Lebaran ibarat oase yang tak pernah kering untuk diminum airnya. Tidak semuanya bagus hingga dapat penghargaan. 

Beberapa ada yang cukup menghibur. Sisanya mungkin masuk kategori jelek. Tapi setidaknya mereka telah berani mengangkat Lebaran sebagai sebuah tema di antara gempuran tema lainnya yang lebih familiar: cinta dua anak manusia atau balas dendam hantu, misalnya.

Pada akhirnya kita akan sepakat bahwa, film-film bertemakan Lebaran bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cerminan dari kehidupan sehari-hari yang bisa memberikan pemahaman lebih dalam tentang makna kebersamaan, pengorbanan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Untuk para sineas, teruslah berkarya dan menginspirasi!