Kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia All Enggland, akan berlangsung di kota Birmingham Inggris, 14-19 Maret 2023. Turnamen yang sudah berlangsung sejak 1899 dengan nama The Open English Championships, turnamen ini telah berpindah-pindah lokasi kejuaraan sebanyak enam kali. Saat ini All England diadakan di National Indoor Arena, Birmingham, dan sejak 1984 disponsori secara ekslusif oleh Yonex.Â
Berbicara All England Indonesia menorehkan prestasi yang hebat  dan luar biasa karena salah satu pebulutangkis Indonesia Rudy Hartono telah menorehkan prestasi yang belum bisa disamai oleh pebulutangkis dari manapun di dunia yaitu tampil 10 di babak final dan meraih 8 juara, dua kali runner-up.
Prestasi pria kelahiran Surabaya 18 Agustus 1949, dalam Guinness World Records sebagai peraih Juara All England sebanyak 8 kali, 7 kali diantaranya secara berturut-turut  sejak edisi tahun 1968 sampai dengan 1974.
Rudy Hartono mengawali pesonanya di turnamen bergengsi tersebut pada All England 1968. Ia menang 15-5, 15-7 atas Paul Whetnall (Inggris) pada babak pertama. Sejak itu, Rudy Hartono tak lagi tersentuh kekalahan di Wembley Arena, London, Inggris dan bertahan hingga edisi 1974.
Dalam meraih tujuh gelar All England, pemilik tanda kehormatan Bintang Jasa Utama itu juga membukukan catatan impresif berupa 35 kemenangan. Rentetan kemenangan beruntun Rudy Hartono itu bahkan berlanjut hingga empat pertandingan All England 1975.
Sayang, di tahun 1975 Rudi Hartono harus mengakui kalah di final All England dari Svend Andersen dari Denmark di partai final. Setelah catatan hebatnya terputus, Rudy Hartono mengusung misi revans di All England 1976.Â
Ia pun akhirnya kembali jadi juara usai mengalahkan Liem Swie King dengan skor identik 15-7, 15-7 di partai final.
Setelah meraih gelar kedelapannya di All England, Rudy Hartono absen pada edisi 1977 lalu kembali ambil bagian dalam 1978. Dalam All England terakhirnya itu, Rudy Hartono kembali sukses menembus partai final tetapi harus kalah di tangan Lim Swie King dengan skor 10-15, 3-15.
Prestasi Rudy Hartono selama mengikuti 10 edisi All England 8 kali juara:
1. All England 1968 (juara)
Final - vs Tan Aik Huang (Malaysia): 15-12, 15-9
2. All England 1969 (juara)
Final - vs Darmadi (Indonesia): 15-1, 15-3
3. All England 1970 (juara)
Final - vs Svend Andersen (Denmark): 15-7, 15-1
4. All England 1971 (juara)
Final - vs Muljadi (Indonesia): 15-1, 15-5
5. All England 1972 (juara)
Final - vs Svend Andersen (Denmark): 15-9, 15-4
6. All England 1973 (juara)
Final - Christian Hadinata (Indonesia): 15-6, 15-2
7. All England 1974 (juara)
Final - vs Punch Gunalan (Malaysia): 8-15, 15-9, 15-10
8. All England 1975 (runner-up)
Final - vs Svend Andersen (Denmark): 11-15, 14-17
9. All England 1976 (juara)
Final - Lim Swie King (Indonesia): 15-7, 15-7
10. All England 1978 (runner-up)
Final - vs Lim Swie King (Indonesia): 10-15, 3-15.
Tak bisa dipungkiri Rudy Hartono, Liem Swie King, Chritian Hadinata, Alan Budi Kusuma, Susi Susanti dan sederet pebulu tangkis Indonesia bisa menjadi penerus Rudy Hartono, tapi tidak ada yang bisa menyamai dalam meraih gelar juar di sektor tunggal putra khususnya di All England  dan Thomas Cup.Â
Semoga di All England kali ini, 2023 akan muncul Rudy Hartono baru yang mewarisi keperkasaan Rudy Hartono sebagai juara All England, Bisakah empat tunggal putra Indonesia yang berlaga di All Enggland 2023 yaitu, Anthony Sinasuka Ginting, Jonathan Chritie, Chico Aura Dwi Cahyono dan Shesar Hiren Rhustavito menjadi the Nex Rudy Hartono, mari kita dukung dan doakan mereka agar bisa menjadi juara All England tahun ini.
Salam olahraga, 14 Maret 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana dan warganya yang hoby bulu tangkis.
