Mohon tunggu...
Ahmad zaenal abidin
Ahmad zaenal abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjahit kata

Seorang penyulam yang percaya bahwa jahitan kata bisa merubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Citayam Fashion Week dan Entitas Pesantren Kita

3 Agustus 2022   10:43 Diperbarui: 3 Agustus 2022   10:45 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Citayam Fashion Week Dan Entitas Pesantren Kita.

Lampu-lampu kota mulai menyala, keriuhan dan tepuk tangan menghiasi tiap tawa dan rona bahagia setiap insan yang hadir disana.
Zebra cross di Dukuh atas itu berubah menjadi catwalk, pelan mengalir segala perhatian, satu-dua tokoh utama terpilih menjadi ikon pentas fashion jalanan itu.

Citayam Fashion Week telah menjelma jadi sebuah merk, sebuah pentas orkestrasi massal yang menciptakan ruang ekspresi bagi mereka yang selama ini dianggap sebelah mata. Karena New York Fashion Week masih berada di langit harap, anak-anak muda ini membuat panggung sendiri, untuk membumikan kembali mimpi. Mereka seolah berkata:

"hei para petinggi, tengok kami disini, ekspresi busana adalah hak setiap manusia, tak lagi bisa di monopoli oleh mereka yang mengaku ahli."

Beberapa selebritas menangkap momen itu, berusaha jadi bagian nyata dari orkestra jalanan, tetiba menjelma dengan rasa empati dan terlihat sederhana. Seolah berlomba dengan para fotografer untuk mengabadikan momen. Bahkan tak sedikit para model "asli" ikut berlenggak lenggok disana, semua membaur seolah tak ada lagi beda.

Citayam Fashion Week menjalar, menginspirasi banyak kota untuk menggelar parade serupa.
Pesan anak-anak muda itu boleh jadi sampai, pelan mereka mulai mendapatkan pengakuan.

Di sudut kota lain,  tempat terpencil ditengah hutan Pinus yang teduh, jauh dari keramaian kota,  ditengah tempaan latihan spiritual, diantara hapalan kitab suci dan pendalaman pemahaman ilmu, ada anak-anak muda lain yang tak mau kalah dalam berekspresi, bedanya, pesan yang ingin disampaikan tak lagi sama, bukan tentang menarik perhatian dan protes akan kemapanan jaman, tapi sebaliknya, mereka ingin memberi pesan, bahwa menjadi seorang santri, tetap bisa ikuti perkembangan jaman, menjadi santri tetap bisa bergembira ditengah ketatnya aturan.

Dua entitas berbeda yang di isi anak-anak muda, generasi emas calon penerus peradaban negara.

Para santri ini beruntung, mereka dibesarkan oleh orang tua yang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan, di didik langsung oleh Murobbi yang menemani proses belajar dengan penuh cinta, para orang tua dan santri rela berpisah jauh bertahunan demi sebuah misi mulia mencerdaskan anak bangsa. Melawan beratnya rindu, meneguhkan kembali komitmen belajar tiada henti dan menjadi insan mandiri sejak dini.

Para santri itu bisa jadi ada yang lebih muda dari Bonge dan Jeje, ikon Citayam Fashion Week, sekali lagi mereka beruntung, walau raga mereka berada di tempat yang sama, tapi jiwa dan ruhnya dibawa jalan-jalan melintasi lorong waktu, mempelajari pemikiran Ibn sina, Al-Ghazali, Socrates dan banyak lainnya, sebelum dibawa lagi terbang ke jaman sekarang. Mereka tak hanya mempelajari ilmu agama, mereka di persiapkan untuk kuliah lanjutan mempelajari ilmu sains, ekonomi, hingga politik di kampus-kampus ternama di belahan dunia.

Bonge dan Jeje adalah contoh kecil, mereka boleh jadi mewakili banyak dari anak muda kita, Generasi Milenial yang tumbuh dengan hape, dimana youtuber dan selebritas adalah rujukan mereka, lalu menjadikannya idola. Jika ada dari mereka yang belum mengenal ilmu agama, belum hapal bacaan shalat, jangan dulu memberi label anak tersesat, karena boleh jadi kesalahan ada pada kita, yang tak pernah hadir diantara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun