Mohon tunggu...
Ahmad Burhanudin
Ahmad Burhanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fastabiqul khairat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan Industri KKN Kolaboratif 158 : Mendulang Upah dari Limbah Serbuk Kayu Melalui Pengolahan Jamur Tiram

9 Agustus 2022   08:50 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:12 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baglog selanjutnya akan melalui tahap steam atau pemasakan pada suhu diatas 100 derajat selama minimal 8-10 jam. Setelah melalui proses steam selanjutnya baglog dibiarkan hingga dingin Kemudian bibit jamur tiram dimasukkan (transpanting) ke dalam baglog. Setelah tahap transplanting maka baglog jamur yang telah diisi bibit akan diinkubasi selama satu bulan di dalam kumbung. 

Ketika seluruh permukaan baglog telah memutih menandakan bahwa miselium tumbuh dengan baik dan selanjutnya akan tumbuh batang jamur dan dunnya. Proses panen dapat dilakukan saat jamur berumur 40 hari hingga 4 bulan dari tahap pertama. Menurut Darul Hidayatullah selaku pemilik Darmo Mushroom, tingkat keberhasilan dari budidaya jamur tiram yang ia dilakukan hingga saat ini hingga mencapai 95%.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur adalah cuaca, pada saat kondisi cuaca panas dan suhu tinggi menjadikan jamur tiram sulit untuk berkembang dengan maksimal sehingga jamur tiram harus diberikan penyiraman secara intensif. Suhu terbaik untuk proses budidaya jamur tiram adalah pada kisaran 23-28°C.

Selain faktor cuaca, tingkat kelembapan serta keasaman (pH) juga menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan proses budidaya jamur tiram. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang dilakukan di kumbung Darmo Mushroom, terdapat rak baglog yang terdiri dari 3 lapis yang berguna untuk menjaga kelembapan dan menghambat masuknya sinar matahari secara langsung. 

Apabila intensitas cahaya terlalu tinggi akan berdampak pada peningkatan suhu kumbung dan berakibat pada rusaknya tubuh jamur yang sudah terbentuk. 

Pada saat proses panen, UMKM Darmo Mushroom dapat memperoleh sekitar 3-23 kg jamur tiram per hari. Jangkauan pasar dari Darmo Mushroom untuk saat ini hanya terbatas untuk pasar lokal saja yaitu sekitaran Kecamatan Panti dan daerah Jember Kota karena kapasitas produksi yang terbatas. 

Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya sumber daya manusia, dan juga fokus sang pemilik juga masih belum sepenuhnya tertuju pada produksi jamur tiram saja tetapi juga pada bisnis pemesanan baglog. Kendala lain yang dialami oleh Darmo Mushroom adalah luas tempat produksi yang terbatas sehingga kapasitas produksi tidak dapat dilakukan dalam jumlah besar.

Dengan melalukan kunjungan industri ke UMKM budidaya jamur tiram Darmo Mushroom, mahasiswa KKN utamanya pada kelompok 158 dapat belajar secara langsung mengenai teknis budidaya jamur tiram melalui pemanfaatan bahan limah yang ada di sekitar kita dari proses pembuatan media baglog, pembibitan, transplanting, pemeliharaan, pemanenan, pasca panen hingga pemasaran. 

Darul Hidayatullah selaku pemilik usaha Darmo Mushroom juga berharap agar kedepannya dapat memproduksi jamur tiram secara konsisten dan berkelanjutan serta dapat memanfaatkan limbah baglog sebagai produk lain seperti media budidaya cacing sutra ataupun pupuk kompos . Hal ini sesuai dengan saran dan diskusi yang dilakukan bersama mahasiswa KKN Kelompok 158. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun