Mohon tunggu...
Ahmad Huda Al Asyari
Ahmad Huda Al Asyari Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji di Desa

Bisa karena biasa, mampu karena mau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Kumengungkapkan Cintaku

30 November 2020   22:18 Diperbarui: 30 November 2020   22:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Ada dari mereka yang dengan keberaniannya mengungkapkan seluruh isi hatinya untuk sang kekasih yang ia cinta. Dan diantara sang pemberani tersebut ada juga yg mengungkapkannya dengan ucapan dan cukup, ada yg mengungkapkannya dengan perhatiannya yang lebih, ada juga yg mengungkapkannya dengan sikap sikap perbuatan, dan masih banyak sekali. Tentunya seseorang yang pernah jatuh cinta akan tahu sikap itu. Ada juga yang dari mereka terdiam semu tidak begitu memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya, baik itu ucapan ataupun sikapnya. Ia hanya menyimpan dalam hatinya, membiarkan rasa cintanya tersebut mengendap, dan ia rasakan rasa pahit dan asamnya rasa itu.

                Diantara para pemberanipun ada beberapa kriterianya. Ada diantara mereka yang mengungkapkannya dengan penuh semangat, sampai salah dalam sikap. Sehingga cintanyapun tertolak karena ketidak hati hatiannya dalam mengungkapkan sikapnya. Ada juga dari mereka yang sangat belebih lebihan dalam sikap. Sehingga sang pujaanpun merasakan keanehan. Akhirnya iapun jatuh dalam kesalahan. Ada juga dari mereka yang sangat hati hati sekali mengungkapkan rasa cintanya. Ia mencari dahulu tentang apa yang disukai sang pujaan, waktu kapan yang sangat cocok dan nyaman, prilaku apa yang sesuai dan diidamkan. Semuanya ia lakukan dengan penuh hati hati. Iapun memperhatian tentang apa yang ada di diri sang pujaan. Tidak hanya fokus pada diri yang mungkin akan jatuh dalam kesalahan. Inilah sedikit deskripsi tentang mereka sedang jatuh cinta. Dan inilah cinta. Bukan salahnya cinta, Ketika ia gagal, bukan juga salah pecinta Ketika ia gelisah, dan juga bukan salah yang dicintai kenapa ia ada. Tapi semuanya itu tentang bagaimana ia mengungkapkan rasa cinta tersebut.

                Sekarang saya ingin mengajak pembaca untuk melihat sosok orang yang sangat berhak untuk kita cintai, sosok yang mana cintanya kepada kita tidak hanya sekedar katanya. Sosok yang Ketika kita benar dalam mengungkapkan rasa cinta kita kepadanya, maka rasa cinta itu akan membawa kita kesebuah keselamatan. Rindu kita kepadanya menghasilkan keindahan. Menyebut Namanya adalah sebuah keelokan. Inilah cinta haqiqi yang hanya berhak untuk baginda nabi. Ialah Rosulullah shollallahu alaihi wasallam. Sekarang, seperti apakan ungkapan cinta kita kepadanya?. Lihatlah kriteria sang pecinta yang sudah saya paparkan diatas. Diamkah kita?, hati hatikah kita?, atau lalaikah kita?. Karena dengan muhasabah ini, kita akan tahu, setelah kita mencintainya, apakah ia mencintai kita...?

                Salah satu keunikan dari orang yang jatuh cinta adalah kecintaanya denga apa yang dicintai sang pujaan. Juga kebenciannya denga napa yg dibenci oleh sang pujaan.  Sebagaimana syair arab mengatakan :  "innal muhib liman yuhibbu muthi'u" sesungguhnya sang pecinta terhadap siapa yang ia cintai akan taat. Dan salah satu keunikannya juga, bahwa sang pecinta biasanya ingin selalu bersamanya, bersanding dan bertatap muka. Seperti kisah shohabat nabi dalam hadits thobroni di bukunya yang berjudul al ausath, Bahwa datanglah seorang sohabat kepada Nabi shollallahu alaihi wasallam dan ia berkata : Wahai Rosulullah, sesungguhnya engkaulah yg paling aku cintai dari pada cintaku kepada diriku sendiri dan keluargaku dan anak anakku. Ketika aku dirumah, aku selalu mengingatmu dan tidak sabar utk menemuimu dan memandang wajahmu. Dan ketika aku mengingat ajalku dan ajalmu, saya tahu, sesungguhnya ketika engkau masuk surga engkau akan naik bersama para Nabi, dan jikalau akau masuk surga, saya kawatir tidak akan menemuimu. Maka Allah menurunkan ayat :

Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (surah annisa : 9).

                Diakhir, saya ingin berpesan, cintailah dan hati hatilah. Dan jilakau yang engkau cintai adalah baginda nabi, maka taatilah, peganglah petunjuknya, tolonglah agamanya, sampaikanlah sunnahnya, jagalah wasiatnya, berhati hatilah dengan apa yg ia peringatkan untuk kita berhati hati dengannya. Ungkapkanlah rasa cintamu denga napa yang ia ingin cintai. syukron

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun