Beras yang kumasak kini telah matang menjadi nasi, sayurpun sudah siap dihidangkan dan ikan asin sebagai lauknya. Sangat sederhana memang. Maklum karena tinggal dikampung orang yang jauh dari sang istri demi tugas Negara sebagai seorang pendidik. Masak memasak sudah biasa saya lakoni. Malam ini saya makan sendiri lagi.
      Hidangan makan malam telah saya siapkan, kemudian dibenaku teringat sesuatu tentang hidangan empat sehat lima sempurna. Apakah hidanganku malam ini masuk kriteria empat sehat lima sempurna atau belum. Tapi saya tidak ingat sama sekali urutan yang keempat itu apa. Pertama, Nasi sudah ada, kedua, lauk sudah ada, ketiga, sayur juga sudah ada, yang keempat saya lupa dan kelima, pastinya susu.
      Ah…biarlah. Buat apa mengingat-ingat urutan itu. Yang jelas malam ini saya kenyang dan ada yang menjadi sumber tenaga untuk tidur nyeyakku.
      Sepersekian menit ditengah santap malam ingatanku tentang urutan empat sehat lima sempurna kini sudah lengkap. Oooooooohhhh, buah-buahan diurutan empat itu, begitu benakku berguman sambil menyelesaikan makan malam. Kini jazadku telah kenyang dengan karbohidrat, protein dan vitamin yang akan mengatarkanku untuk bersyukur pada Tuhanku.
      Aktivitas malam ini aku lanjutkan dengan memeriksa tugas siswa yang belum terkoreksi, puluhan lembar dengan tulisan dan argumen kaku. Ditengah konsentrasiku yang penuh, terdengarlah suara yang begitu akrab ditelingaku mengucapkan salam. Pak Zaenal, tetanggaku yang datang berbaik hati. Ia menyedorkan baskom hitam yang penuh sesak dengan buah rambutan. Diserahkannya dengan tangan kanan pertanda sopan dan ikhlas. Sayapun menerima keikhlasannya dengan ucapan terima kasih.  Ia duduk bercakap seraya menghentikan kesepianku sejenak.
      Setelah Pak Zaenal pamit, kupandangi buah rambutan yang sudah mulai berkurang karena sebagian telah saya makan. Tiba-tiba saya teringat kembali waktu makan malam yang telah lewat beberapa jam yang sempat lupa tentang susunan keempat hidangan empat sehat lima sempurna yakni buah-buahan.  Â
      Kini batinku serasa bergetar hebat…
      Dan mengucap syukur kepada Tuhanku yang selalu saja tahu apa yang ada dalam setiap batin hamba-Nya.
      Terima kasih Tuhanku…
      Engkau menjawab melalui perantaraan hamba-Mu. Engkau kirimkan buah rambutan melalui Pak Zaenal. Sekaligus memberikan jawaban atas kealpaanku dalam mengingat urutan empat sehat lima sempurna itu.
      Bergetar batinku mengingat peristiwa yang Engkau gariskan ini. Tuhan, malam ini Engkau menunjukkan kuasa dan keajaiban-Mu. Engkau tak punya alpa dan lupa. Engkau ternyata selalu hadir dalam segala peristiwaku. Maafkan hambamu yang selalu lupa dan kini ingat TUHAN melalui buah rambutan.