Sejarah politik dunia tidak pernah lepas dari bayang-bayang otoritarianisme. Pola kekuasaan yang terpusat pada segelintir elit ini selalu menjadi perdebatan dalam filsafat politik, terutama ketika membicarakan hubungan antara kebebasan individu dan kontrol negara.
Dalam ulasan PortalJatim24.com, fenomena otoritarianisme dikupas dengan melihat akar sejarahnya, mulai dari rezim klasik hingga bentuk modern yang lebih halus. Artikel tersebut menekankan bahwa meski banyak negara mengaku demokratis, praktik otoritarian kerap muncul melalui regulasi, aparat, hingga pengendalian informasi.
Menurut para filsuf politik, otoritarianisme seringkali tumbuh dari ketakutan dan instabilitas sosial. Pemimpin otoriter biasanya muncul dengan janji stabilitas, namun pada akhirnya membatasi ruang kebebasan rakyat. Diskursus ini relevan untuk konteks politik global saat ini, termasuk di Indonesia, di mana isu kebebasan sipil masih menjadi sorotan.
Studi filsafat politik tentang otoritarianisme tidak hanya penting untuk memahami masa lalu, tetapi juga menjadi refleksi dalam menjaga demokrasi di era modern.
Selengkapnya baca di sini: Portal Jatim 24 -- Analisis Filsafat Politik: Sejarah Otoritarianisme 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI