Sebagai orang yang tinggal atau pernah tinggal di Bandung, baik sekolah, kuliah maupun bekerja, tentu banyak orang tidak akan pernah lupa pada nama-nama penerbit dan nama-nama toko buku di Bandung yang bagiku sendiri sangat legendaris. Buku-buku itu salah satu media belajar mengajar dalam dunia pendidikan dan pengajaran, khususnya bagi warga Jawa Barat dan Banten.
Aku masih ingat saat masih berusia 7-8 tahun ketika kelas 2 SD dan aku sudah bisa lancar baca, tulis dan berhitung, maka mulailah aku membaca ulang buku-buku semua buku pelajaran sekolah dan salah satu judul buku yang aku paling ingat adalah buku berbahasa Sunda, "Nani resep maca jeung nulis" Buku ini adalah karangan Oejeng Soewargana, yang berarti "Nani suka membaca dan menulis". Buku ini merupakan buku pelajaran membaca dan menulis untuk anak-anak. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Ganaco pada tahun 1974.
Aku juga mulai melahap habis buku-buku tentang pelajaran agama Islam hadiah pakdheku yang pernah mengajar di Madrasah Arabiyyah Islamiyyah (MAI) Purwakarta, buku komik Taman Firdaus yang mengisahkan tentang Saleh dan Karma dan komik-komik tentang penculikan para Pahlawan Revolusi korban Pemberontakan Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI).
Juga berbagai buku SD, SMP dan SMA hingga kelas 3. Buku-buku itu adalah milik ayahku, ibuku, pakdheku dan paklikku. Semua dilahap satu demi satu, misalnya:
Bahasa Belanda, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Sunda, Ilmu Alam, Ilmu Bangunan, Ilmu Ekonomi, Ilmu Hayat, Ilmu Hitung Dagang, Ilmu Kimia, Ilmu Tata Boga, Ilmu Tata Busana, Keterampilan (Kerajinan Tangan), Kewarganegaraan (Civic), Olah Raga dan Kesehatan, Pendidikan Agama Islam, Sejarah Dunia, Sejarah Indonesia, Seni Budaya dan Tata Buku, kecuali
Ilmu Aljabar, Ilmu Aritmetika, Ilmu Ukur Ruang, Ilmu Ukur Sudut dan Ilmu Ukur.
Demikian pula ketika aku melanjutlan pendidikan ke perguruan tinggi negeri di Bandung, maka seratus persen bukuku aku beli semua di Pasar Buku Palasari, juga setelah pulang kuliah aku sempatkan untuk berburu membeli buku-buku baru dan buku-buku tua dengan berkeliling Kota Bandung dari ujung ke ujung, termasuk ke pasar-pasar loak di Kota Bandung, terutama di Cikapundung. Waaah ......... pokoknya pengalaman yang paling membahagiakan saat-saat seperti itu, bagaikan musafir di padang pasir yang menemukan oasis segar di bawah naungan pepohonan kurma.
Sebagai nostalgia kenangan lama akan penerbit-penerbit dan toko-toko buku tertua di Bandung---baik yang masih beroperasi maupun yang sudah tutup lengkap dengan kondisi saat ini:
Penerbit Tertua
N.V. Mij. Vorkink (kemudian Sumur Bandung). Berdiri sejak 1896 sebagai penerbit dan percetakan, juga toko buku di Sumur Bandung. Setelah kemerdekaan, berubah nama jadi Sumur Bandung. Kini bangunannya masih berdiri di Jalan Braga, tapi sudah bukan toko buku. Alamat (jaman dulu): Groote Postweg (sekarang Jalan Asia Afrika), Sumur Bandung, Bandung. Bangunan asalnya telah dibongkar dan lokasi kini menjadi kompleks modern/lahan kosong dekat bekas Gedung Palaguna, belakang Kantor PLN.
A.C. Nix dan Co. (kemudian N.V. Masa Baru / Ganaco). Didirikan awal 1900-an, terkenal dengan buku-buku Hindia Belanda. Sudah tidak beroperasi sebagai toko buku dan dikosongkan sejak lama.
