Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Masalah Ketimpangan Kesehatan di Indonesia: Stunting dan Obesitas

26 Januari 2022   14:00 Diperbarui: 27 Januari 2022   02:00 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serat pangan terlarut meliputi pektin, beta glukan, galaktomanan, gum serta beberapa oligosakarida yang tidak tercerna termasuk inulin di dalamnya, sedangkan serat tidak larut meliputi lignin, selulosa dan hemiselulosa.

Pada beberapa suku bangsa di Indonesia terdapat kebiasaan mengkonsumsi sayur mayur, baik dalam keadaan mentah dan segar maupun matang, baik ditumis, dioseng, disup, dikukus, maupun direbus. Sebagai contoh suku Sunda yang identik dengan lalapan sayur mentah yang biasa disebut lalab atau paling banter ditumis dengan sedikit minyak dan sedikit bumbu. 

Pada suku Jawa yang identik juga lalapan sayur kukus atau rebus yang biasa disebut kuluban atau kluban. Pada suku Bali yang identik dengan makanan sayur mayur yang disebut jukut ares yang terbuat dari batang pohon pisang muda yang kadang-kadang ditambahi tulang daging ayam supaya rasanya makin lezat, terutama paling enak dinikmati pada musim hujan seperti sekarang ini. 

Pada suku asak di Lombok yang identik dengan plecing kangkung dan beberok terong. Pada suku Minangkabau identik dengan sayur rebusan daun singkong yang biasanya terdapat di rumah-rumah makan atau warung-warung makan masakan Padang atau Kapau yang bersifat mengenyangkan dan untuk melawan lemak jahat atau low-density lipoprotein (LDL) serta mempermudah buang air besar.

Tumpeng Gizi Indonesia (Sunber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)
Tumpeng Gizi Indonesia (Sunber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)

Di samping itu pada pasien penyakit gizi buruk, malnutrisi atau malgizi. Malnutrisi atau malgizi adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diit yang tak tepat atau tak cukup. 


Walaupun sering kali disamakan dengan kurang gizi (undernutrition) yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh, sebagaimana telah dibahas di atas. Dan juga mencakup kekurangan akan beberapa jenis vitamin dan mineral (micronutrient). 

Seorang akan mengalami malgizi jika tidak mengonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diit sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malgizi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit dan infeksi. 

Adapun beberapa gejala dan tanda dari malnutrisi berupa, kulit pucat dan kering, mudah memar, ruam kulit, perubahan pigmen kulit, sakit pada sendi, gusi mudah berdarah, kesulitan berkonsetrasi, pusing, depresi dan gelisah. 

Malnutrisi merupakan kondisi medis yang umum dan setidaknya setiap negara terjangkit setidaknya satu jenis daripada malnutrisi. Wanita, balita, anak-anak dan remaja cenderung lebih rentan terkena malnutrisi. 

Malnutrisi pada pada anak-anak, terkhususnya pada 1000 hari awal kehidupan anak, dapat menyebabkan pengerdilan (stunting) dan ini mempengaruhi kualitas hidup hingga dewasa. Stunting adalah keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak, penyebab utama penyakit stunting adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun