degradasi moral remaja yang semakin mengkhawatirkan di era digital
 Latar Belakang
Negara yang menjunjung tinggi standar moral. Hal ini sejalan dengan Pancasila sila kedua yang berbunyi, "Kemanusiaan yang adil Pancasila dan beradab," menyatakan bahwa rakyat Indonesia menghormati semua hak asasi manusia dan kewajiban tanpa menyebut agama , keyakinan , keturunan, yang berati bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi segala hak dan kewajiban asasi manusia tanpa menyebut agama, keyakinan, keturunan, atau hal-hal lain yang sejenis. Namun,isu yang dibahas di sini terkait dengan degradasi moral, yang terkadang disebut sebagai masalah tersendiri.Peristiwa yang terjadi tempat di halaman di dalam halaman sekolah. Situasi-situasi yang menjijikkan secara moral seperti perundungan, narkotika, seks bebas, perundungan, tawuran antarpelajar, dan lain-lain bukanlah hal baru bagi kita. Seperti perundungan, narkotika, seks bebas, perundungan, tawuran antarpelajar, dan lain-lain bukanlah hal baru bagi kita.
Pembahasan
Perkembangan teknologi telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu wujud nyata dari kemajuan teknologi informasi adalah kehadiran media sosial, yang memungkinkan individu untuk terhubung dengan siapa saja, kapan saja, tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Saat ini, media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya bagi generasi Z kelompok yang sejak usia dini telah terbiasa dengan teknologi digital seperti internet dan perangkat elektronik. Mereka cenderung memiliki ketertarikan
terhadap popularitas di dunia maya, dengan fokus pada jumlah pengikut (followers) dan tanda suka (likes) yang diperoleh dari unggahan mereka.
Seiring waktu, jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dikutip oleh Arif (2023), tercatat bahwa pada periode 2022--2023 jumlah pengguna internet mencapai 215,63 juta orang. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,67% dibandingkan periode sebelumnya yang berjumlah 210,03 juta pengguna. Jumlah tersebut mencerminkan sekitar 78,19% dari total populasi Indonesia yang mencapai 275,77 juta jiwa. Menurut Mulyadi, Hasan (2006) durasi yang diperlukan oleh generasi Z dalam menggunakan media sosial tiap harinya bisa menghabiskan waktu sekitar 6 sampai 7 jam per hari, sedangkan 44% dari mereka memeriksa media sosialnya hampir di setiap jam.
Degradasi
Istilah Degradasi berarti penurunan atau kemerosotan, sedangkan moral menurut KBBI adalah nilai tentang baik dan buruk yang berlaku dalam masyarakat. Chaplin (2006) menyebut moral sebagai aturan sosial dan adat, sementara Hurlock (1978) memandangnya sebagai kebiasaan dan sopan santun dalam budaya. Jika disimpulkan, degradasi moral adalah kemerosotan perilaku yang menyimpang dari nilai budaya dan norma sosial akibat kurangnya kesadaran untuk bersosialisasi secara sehat.
LANGKAH SOLUTIFÂ .
1.PENGUATAN LITERASI DIGITAL
Literasi bukan hanya tentang kemahiran teknis, tetapi juga melibatkan pemikiran kritis tentang informasi yang digunakan dan dianalisis . Lembaga-lembaga tersebut memiliki peran penting dalam melaksanakan program literasi digital, termasuk mengajarkan siswa tentang konten
yang banyak dikonsumsi dan mengajarkan mereka tentang dan menganalisis berita bohong atau dongeng di dunia Maya.
2.PENGENDALIAN DIRI DAN ETIKA
Yayasan Agama dan Etika menangkal dampak negatif media sosial. Sangat penting untuk menjaga nilai-nilai untuk mempertahankan etika dalam lingkungan sosial dan akademis. Masyarakat dan Guru harus secara aktif memberikan wawasan tentang pentingnya ilmu agama Dan, adab, dan penghormatan terhadap hak individu. Nilai-nilai keagamaan yang dijelaskan dengan contoh -contoh yang relevan dan mencerahkan dapat menjadi mekanisme penyaring internal yang efektif bagi remaja.dan contoh-contoh yang mencerahkan dapat berfungsi sebagai mekanisme penyadaran internal yang efektif bagi remaja. Kegiatan-kegiatan seperti sebagai studi agama,interaksi sosial, dan diskusi etika mungkin dapat membantu dalam mengidentifikasi aspek-aspek positif dalam kehidupan mereka.Interaksi sosial, dan diskusi etika mungkin membantu dalam mengidentifikasi aspek positif kehidupan mereka.
3.PERAN ORANG TUA DAN PENDIDIKAN
Peran Masyarakat Aktif dalam Pendampingan Digital dari Orang Aktif, manusia adalah hak asasi sangat penting. Bijak dan membuka komunikasi antara orang dewasa dan anak-anak sangat penting untuk menumbuhkan dan perkembangan moral. Setiap orang perlu memahami aktivitas memahami media sosial anak-anak, mulai dari akun yang mereka gunakan , jenis konten yang mereka konsumsi hingga interaksi yang terjadi .aktivitas media sosial, mulai dari akun yang mereka gunakan, Pola pengasuhan yang edukatif dan bersahabat lebih efektif dibandingkan sekedar larangan. Sebagai mitra diskusi untuk anak-anak, orang dewasa dapat memberikan panduan yang tepat saat anak-anak mengalami dunia digital.
4Â PENGEMBANGAN DIRI MELALUI HAL POSITIF
Meningkatkan Pengembangan Pribadi Melalui Kegiatan Positif. Media sosial sering kali menciptakan gambar-gambar lucu tentang keberhasilan dan kegagalan. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk mengembangkan potensinya melalui kegiatan-kegiatan konstruktif , seperti mengikuti kegiatan sosial, berolahraga, berkesenian , atau pengajian. Lingkungan sekolah, komunitas , dan masyarakat dapat menjadi cara yang bagus untuk membimbing yang remaja untuk menumbuhkan, serta mengembangkan karakter yang kuat. Dengan cara ini, mereka akan memahami bahwa kesuksesan didasarkan pada kontribusi yang nyata terhadap kehidupan sehari-hari, bukan pada kepopuleran di media sosial ..
5. PERAN TOKOH AGAMA,MASYARAKAT
Kolaborasi antara masyarakat komunitas, influencer, dan agama Untuk mengatasi penurunan moral di kalangan Generasi Z, perlu melibatkan tokoh agama , tokoh masyarakat , dan memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku remaja . Mereka harus aktif menyebarkan pesan-pesan positif melalui tindakan-tindakan yang selaras dengan karakteristik generasi muda. sejumlah besar pengikut memiliki keinginan kuat untuk menyebarkan konten pendidikan dan menjadi teladan dalam usaha mereka. dapat menjadi panutan yang inspiratif yang membantu mengembangkan sifat - sifat karakter positif pada Generasi Z.
KESIMPULAN
Penurunan moral di era Generasi Z kalangan adalah masalah nyata di era digital yang sebagian besarnya disebabkan oleh media sosial . Untuk untuk mencapai hal ini, diperlukan kerja sama dari semua penerus kepentingan kolaborasi melalui literasi digital , pendidikan agama dan etika untuk berkolaborasi peran serta aktif anak-anak dan orang dewasa, serta pengembangan diri melalui kegiatan - kegiatan yang membangun .melalui literasi digital , pendidikan agama dan
etika , partisipasi aktif anak -anak dan orang dewasa,pengembangan diri melalui kegiatan yang konstruktif . Selain itu, peran serta para pemimpin agama , masyarakat luas , dan para influencer sangat krusial dalam membentuk karakter tangguh dan bermoral tinggi .karakter Generasi Muda dapat dapat digambarkan sebagai orang yang bijak, berakhlak, dan beranggung jawab dalam menangani dunia digital berkat pendekatan yang kolaboratif.
DAFTAR PUSTAKA
Nama Penulis. (2023). Degradasi moral remaja yang semakin mengkhawatirkan di era digital.
Amrullah, I. (2024, September 4). Mencegah degradasi moral remaja akibat