Di sebuah desa kecil yang terletak di perkampungan Ponorogo, Jawa Timur, hiduplah seorang tokoh yang menjadi sorotan dalam dunia pertanian lokal. Namanya Pak Soleh, seorang petani yang memiliki keahlian luar biasa dalam memproduksi segala macam kebutuhan pertanian secara mandiri.
Pak Soleh lahir dan besar di Desa Lengkong, di mana ia mengembangkan cinta dan dedikasinya terhadap tanah sejak usia muda. Tanah keluarganya mungkin tidaklah luas, tetapi dengan pengetahuan dan ketekunan, Pak Soleh berhasil mengubahnya menjadi lahan yang subur dan produktif. Dia mempelajari setiap aspek pertanian mulai dari pengolahan tanah hingga perawatan tanaman dengan penuh antusiasme.
Keahlian Pak Soleh tidak hanya terbatas pada satu jenis tanaman saja. Dia mampu memproduksi berbagai macam tanaman pangan seperti padi, jagung, dan sayuran dengan hasil yang melimpah. Tidak hanya itu, Pak Soleh juga mahir dalam budidaya pembuatan pupuk organik dan peptisida buatan sendiri
Keberhasilan Pak Soleh bukan hanya karena keahliannya dalam bertani, tetapi juga karena pendekatannya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dia menggunakan metode pertanian organik dan teknik tradisional yang ramah lingkungan tanpa menggunakan pestisida atau pupuk kimia berlebihan. Tanahnya tetap subur dan sehat tanpa merusak lingkungan sekitar.
Keterampilan Pak Soleh dalam bertani tidak hanya menginspirasi masyarakat di desanya, tetapi juga menarik perhatian dari luar. Dia sering menjadi pembicara dalam seminar dan lokakarya pertanian di berbagai tempat untuk membagikan pengetahuannya. Bahkan, beberapa petani dari daerah lain datang ke desanya untuk belajar langsung dari Pak Soleh.
Dengan dedikasi dan semangatnya yang tinggi, Pak Soleh tidak hanya menjadi contoh bagi petani lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk kembali menghargai dan mencintai pertanian. Kehadirannya membawa harapan bahwa pertanian mandiri dan berkelanjutan bukanlah impian belaka, tetapi sesuatu yang dapat diwujudkan dengan kesungguhan dan kerja keras.
Pak Soleh, petani ulung dari Desa Lengkong, Ponorogo, menjadi tujuan kunjungan bagi mahasiswa KKN dari Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mereka, Ustadz Yoke Suryadarma S.Pd.I M.Pd.I. Kunjungan ini bertujuan untuk sosialisasi dan pembentukan kelompok tani di desa tersebut, serta memperkuat semangat dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan tersebut, Pak Soleh menjadi pusat perhatian dan sumber inspirasi bagi para mahasiswa serta DPL mereka. Pengalaman da n pengetahuan yang dimilikinya tentang pertanian yang mandiri dan berkelanjutan menjadi pengetahuan berharga bagi semua yang hadir.
Pak Soleh dengan rendah hati berbagi kisah suksesnya dalam mengelola lahan pertanian dan membentuk kelompok tani di desanya. Dia menjelaskan pentingnya kolaborasi antarpetani dalam menghadapi berbagai tantangan serta mencapai hasil yang lebih baik secara bersama-sama. Para mahasiswa KKN dan DPL mereka juga mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dari Pak Soleh. Mereka belajar tentang pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara bijak serta menjaga keseimbangan ekosistem dalam pertanian.
Selain itu, Pak Soleh juga mengajak para mahasiswa dan DPL untuk turut berperan aktif dalam pembentukan kelompok tani di desanya. Dia berharap kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemuda dapat mengakselerasi pembangunan pertanian yang lebih baik di Desa Lengkong.Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran dan semangat kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pertanian yang berkelanjutan. Dengan bimbingan dan dukungan dari Pak Soleh serta partisipasi aktif para mahasiswa dan DPL, diharapkan Desa Lengkong dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pertanian yang berkualitas tinggi dan mandiri
