Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembankan Keterampilan Kulaitas Karakter Abad 21: Mewujudkan Potensi Diri dalam Era Kurikulum Merdeka menuju Indonesia Emas 2045

13 Mei 2024   13:06 Diperbarui: 13 Mei 2024   13:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: smpn26kotabekasi Tersedia di  https://smpn26kotabekasi.sch.id/Info

Mengembangkan Keterampilan Kualitas Karakter Abad ke-21: Mewujudkan Potensi Diri dalam Era Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045 Bagian IV.

Oleh: Ahmad Rusdiana

Keterampilan Kualitas karakter, diposisikan, selain kemampuan literasi dan kompetensi, SDM kita juga perlu memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi dunia kerja di abad ke-21 ini. Kualitas karakter menggambarkan bagaimana peserta didik bisa mendekati lingkungan mereka yang berubah. Karakter dibagi ke dalam enam keterampilan, yakni keterampilan rasa ingin tahu, keterampilan inisiatif, keterampilan ketekunan, keterampilan beradaptasi, keterampilan kepemimpinan, serta keterampilan kesadaran sosial dan budaya. Relevan dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi suatu bentuk filsafat. Ini dinyatakan secara tegas oleh Menteri Pendidikan, bahwa merdeka belajar Kurikulum merupakan upaya mewujudkan cita-cita Ki Hajar Dewantara. Di sisi lain, filsafat dapat dilihat sebagai pemikiran reflektif yang artinya berpikir secara radikal, sistematis, universal dan spekulatif (Sumarna, 2020).

Berpikir radikal berarti berpikir secara mendalam dan sistematis, bermakna berpikir langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab (Luthfiah, 2023). Lebih jauh lagi, berpikir universal berarti berpikir tanpa batas dan berusaha melakukan terobosan untuk mencari dan menemukan ide-ide global (Subekti dkk., 2021). Ciri berpikir filsafat selanjutnya adalah berpikir spekulatif, artinya berpikir berdasarkan keraguan atau dugaan yang beralasan (bukan sekedar membuat asumsi) (Boeriswati & Arung, 2018) sehingga mendorong pengkajian ulang setiap kesimpulan yang diperolehnya (Sumarna, 2020). 

Dalam konteks guru profesional dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, keenam keterampilan kualitas karakter abad ke-21 yang diidentifikasi oleh World Economic Forum (WEF) pada tahun 2015 memiliki relevansi yang besar. Mari kita kembangkan pembahasannya satu per satu:


Pertama: Keterampilan Rasa Ingin Tahu: Seorang guru profesional harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk terus memperbaharui pengetahuannya dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidangnya. Dengan memiliki keterampilan ini, guru akan mampu menginspirasi siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup, menumbuhkan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap materi pelajaran, dan mendorong mereka untuk aktif mencari pengetahuan di luar kelas.

Kedua: Keterampilan Inisiatif: Guru yang profesional perlu memiliki inisiatif untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa, serta mengidentifikasi dan menanggulangi tantangan dalam pembelajaran. Kemampuan untuk mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah merupakan aspek penting dari keterampilan ini.

Ketiga: Keterampilan Ketekunan: Proses pendidikan sering kali menghadapi rintangan dan tantangan. Seorang guru profesional harus memiliki ketekunan untuk tetap fokus dan gigih dalam mencapai tujuan pendidikan meskipun menghadapi kesulitan. Kemampuan untuk bertahan dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan akan memberikan contoh yang baik bagi siswa.

Keempat: Keterampilan Beradaptasi: Perubahan merupakan hal yang konstan dalam dunia pendidikan. Seorang guru profesional harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kurikulum, teknologi, dan tuntutan lingkungan belajar yang beragam. Fleksibilitas dalam mengubah strategi pengajaran dan pendekatan pembelajaran menjadi kunci untuk kesuksesan dalam menghadapi dinamika lingkungan pendidikan yang berubah-ubah.

Kelima: Keterampilan Kepemimpinan: Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemimpin dalam kelas dan di sekolah. Seorang guru yang profesional harus memiliki kemampuan kepemimpinan untuk menginspirasi, memotivasi, dan membimbing siswa serta rekan kerja dalam mencapai tujuan bersama. Kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja merupakan aspek penting dari keterampilan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun