Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Nilai-nilai Demokrasi dalam Pembelajaran

7 Mei 2024   21:53 Diperbarui: 7 Mei 2024   22:21 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Asesemen Madrasah MTs. Al-Misbah 7/5/04

Implementasi Nilai-nilai Demokrasi dalam Pembelajaran: Membangun Hubungan Setara antara Guru dan Siswa

Oleh: Ahmad Rusdiana

Implementasi pengembangan nilai-nilai demokrasi dalam proses pembelajaran di kelas merupakan suatu aspek penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, partisipatif, dan demokratis. Pandangan ini sejalan dengan visi Ki Hajar Dewantara, yang mengadvokasi pendidikan sebagai upaya untuk membangun karakter dan kepribadian yang demokratis. Dalam konteks ini, terdapat beberapa prinsip utama yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Pertama, prinsip kebebasan berpendapat menjadi landasan yang penting dalam membangun demokrasi di kelas. Guru perlu menciptakan ruang di mana siswa merasa nyaman untuk menyatakan pendapat mereka tanpa takut dicemooh atau dihakimi. Diskusi kelas yang terbuka dan inklusif dapat menjadi sarana untuk melatih siswa dalam menghargai pandangan orang lain dan memahami pentingnya dialog dalam mencapai pemahaman yang lebih mendalam.

Kedua, konsep kesamaan hak dan kewajiban perlu ditekankan dalam interaksi antara guru dan siswa. Hal ini berarti bahwa baik guru maupun siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Misalnya, bersama-sama menjaga kebersihan kelas atau menciptakan suasana belajar yang nyaman. Dengan demikian, tercipta rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlangsungan proses pembelajaran.

Ketiga, semangat persaudaraan antara siswa dan guru perlu ditanamkan sebagai iklim pembelajaran di kelas. Ini menciptakan atmosfer yang inklusif dan mendukung, di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung untuk berkembang. Kolaborasi antara siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran menjadi kunci dalam membentuk hubungan yang saling menghormati dan saling mendukung.

Keempat, interaksi antara guru dan siswa harus dibangun atas dasar kesetaraan, bukan hierarki. Guru tidak hanya sebagai pemberi pengetahuan, tetapi juga sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Siswa dihargai sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembentukan karakter dan identitas mereka sendiri. Melalui pendekatan ini, profil guru yang demokratis dapat terwujud melalui proses pembelajaran yang inklusif dan partisipatif.

Penting untuk dicatat bahwa implementasi nilai-nilai demokrasi dalam proses pembelajaran bukanlah suatu hal yang instan, melainkan sebuah proses yang memerlukan kesabaran dan dedikasi dari semua pihak terlibat. Guru perlu menjadi contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kelas mereka, sementara siswa perlu diajak untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan menghormati pendapat orang lain. Dengan demikian, kelas bukan hanya menjadi tempat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai ruang untuk membentuk karakter dan kepribadian yang demokratis bagi generasi mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun