5. Suka Sama Suka
Transaksi harus dilakukan atas dasar kesepakatan sukarela tanpa paksaan. Pembeli bebas memilih produk, dan penjual tidak boleh memaksa pembeli untuk membeli. Prinsip ini menciptakan ruang transaksi yang sehat dan transparan.
Contoh Penerapan di Kehidupan Nyata
1. Pasar Tradisional
Di pasar tradisional, nilai-nilai kejujuran dan keadilan masih dijaga. Pedagang terbiasa menjalin hubungan personal dengan pelanggan, memberi tahu kondisi barang secara jujur, serta bersedia menegosiasikan harga.
2. Toko Online
Platform e-commerce seperti Shopee menerapkan prinsip etika bisnis melalui fitur deskripsi produk, ulasan pembeli, dan kebijakan pengembalian barang. Namun, masih ada tantangan seperti ketidakjujuran penjual dalam menampilkan foto produk yang tidak sesuai kenyataan.
3. Warung Makan Halal
Dalam industri makanan, penerapan prinsip halal tidak hanya dilihat dari bahan yang digunakan, tetapi juga dari proses jual beli yang bersih dan adil. Restoran yang mencantumkan harga secara transparan dan melayani semua pelanggan dengan baik mencerminkan prinsip-prinsip etika dalam bisnis.
Kesimpulan
Penerapan filsafat dalam praktik jual beli memperkuat pentingnya nilai-nilai etika seperti kejujuran, keadilan, amanah, tanggung jawab, dan kebebasan dalam setiap transaksi. Nilai-nilai ini bukan hanya membentuk citra bisnis yang baik, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, pengintegrasian prinsip filsafat dalam dunia usaha bukan sekadar idealisme, melainkan kebutuhan nyata untuk menciptakan hubungan ekonomi yang beradab dan manusiawi.