Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Penerapan Filsafat dalam Praktik Jual Beli: Membangun Etika dan Kepercayaan dalam Transaksi Ekonomi

17 Mei 2025   22:26 Diperbarui: 17 Mei 2025   22:26 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/fortune_idn 

5. Suka Sama Suka

Transaksi harus dilakukan atas dasar kesepakatan sukarela tanpa paksaan. Pembeli bebas memilih produk, dan penjual tidak boleh memaksa pembeli untuk membeli. Prinsip ini menciptakan ruang transaksi yang sehat dan transparan.

Contoh Penerapan di Kehidupan Nyata

1. Pasar Tradisional

Di pasar tradisional, nilai-nilai kejujuran dan keadilan masih dijaga. Pedagang terbiasa menjalin hubungan personal dengan pelanggan, memberi tahu kondisi barang secara jujur, serta bersedia menegosiasikan harga.

2. Toko Online

Platform e-commerce seperti Shopee menerapkan prinsip etika bisnis melalui fitur deskripsi produk, ulasan pembeli, dan kebijakan pengembalian barang. Namun, masih ada tantangan seperti ketidakjujuran penjual dalam menampilkan foto produk yang tidak sesuai kenyataan.

3. Warung Makan Halal

Dalam industri makanan, penerapan prinsip halal tidak hanya dilihat dari bahan yang digunakan, tetapi juga dari proses jual beli yang bersih dan adil. Restoran yang mencantumkan harga secara transparan dan melayani semua pelanggan dengan baik mencerminkan prinsip-prinsip etika dalam bisnis.

Kesimpulan

Penerapan filsafat dalam praktik jual beli memperkuat pentingnya nilai-nilai etika seperti kejujuran, keadilan, amanah, tanggung jawab, dan kebebasan dalam setiap transaksi. Nilai-nilai ini bukan hanya membentuk citra bisnis yang baik, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, pengintegrasian prinsip filsafat dalam dunia usaha bukan sekadar idealisme, melainkan kebutuhan nyata untuk menciptakan hubungan ekonomi yang beradab dan manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun