Generasi Z, yang lahir di era digital dan tumbuh bersama teknologi, kini mulai memasuki dunia kerja. Namun, proses interview kerja yang tradisional sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dibekali dengan karakteristik unik dan nilai-nilai baru, Gen Z membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam proses rekrutmen agar potensi mereka dapat tergali dengan optimal.
Faktor Kesulitan dalam Interview Kerja
Kecemasan dan TekananGen Z terbiasa dengan komunikasi digital yang singkat dan santai. Saat dihadapkan pada wawancara tatap muka yang formal, banyak dari mereka merasa cemas dan kurang percaya diri, apalagi jika pertanyaan diajukan dengan tekanan tinggi.
-
Pertanyaan yang Terasa Basa-BasiPertanyaan umum seperti "Ceritakan tentang diri Anda" atau "Apa kelebihan dan kekurangan Anda?" terkadang dianggap terlalu klise atau tidak relevan. Gen Z cenderung menginginkan percakapan yang langsung dan bermakna.
-
Kurangnya PengalamanSebagian besar Gen Z masih baru dalam dunia kerja. Minimnya pengalaman membuat mereka kesulitan menjawab pertanyaan situasional atau memberikan contoh konkret tentang pencapaian profesional.
Perbedaan Nilai dan HarapanGen Z lebih mengutamakan keseimbangan kerja-hidup, lingkungan kerja yang inklusif, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Jika perusahaan tidak sejalan dengan nilai ini, mereka mungkin merasa kurang cocok bahkan sebelum bergabung.
Solusi untuk Mengatasi Kesulitan Interview
Menyediakan Pelatihan Interview
Perusahaan dapat mengadakan workshop persiapan interview bagi kandidat Gen Z. Simulasi interview dan tips komunikasi akan sangat membantu mereka memahami ekspektasi pewawancara dan menjawab dengan percaya diri.- Baca juga: Memanfaatkan Energi, Menjaga Kelestarian: Menemukan Keseimbangan untuk Masa Depan Berkelanjutan
Mengubah Format Interview
Interview tradisional bisa digantikan dengan format yang lebih dinamis, seperti wawancara berbasis proyek, simulasi kerja, atau diskusi kelompok. Ini memberikan ruang bagi Gen Z untuk menunjukkan keterampilan kerja tim, kreativitas, dan pola pikir kritis. -
Mengganti Fase Interview dengan Tes Praktis
Untuk beberapa posisi, perusahaan dapat langsung memberikan tes praktis yang relevan, seperti pembuatan konten, pengujian produk, atau simulasi tugas harian. Ini akan membantu menilai kemampuan kandidat secara nyata. Mengajukan Pertanyaan yang Relevan dan Menarik
Pertanyaan yang berkaitan dengan visi masa depan, nilai pribadi, atau pengalaman proyek selama kuliah atau organisasi akan membuat Gen Z lebih tertarik dan terbuka saat menjawab.