Fenomena penggunaan istilah "in this economy?" yang kerap muncul di media sosial mencerminkan kegelisahan kolektif generasi muda terhadap tekanan hidup di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu. Ungkapan ini tidak hanya digunakan secara sarkastik untuk menanggapi gaya hidup, tapi juga mencerminkan bagaimana aspek-aspek besar dalam hidup seperti keputusan untuk menikah semakin dilihat dari sudut pandang finansial.
Menunda Pernikahan: Rasional di Tengah Ketidakpastian
1. Ketidakstabilan Ekonomi
Biaya hidup yang terus meroket, inflasi, dan sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan gaji layak membuat banyak orang merasa belum siap mengambil langkah besar seperti menikah. Survei menunjukkan bahwa usia rata-rata pernikahan pertama di Indonesia meningkat. Ini mencerminkan perubahan paradigma: stabilitas finansial kini menjadi prasyarat sebelum melangkah ke pelaminan.
2. Tekanan Sosial vs. Realitas Finansial
Di satu sisi, norma sosial masih menekan individu untuk menikah di usia tertentu. Namun di sisi lain, banyak orang memilih untuk menunda pernikahan agar bisa meraih stabilitas terlebih dahulu. Sebab, dengan penghasilan terbatas, membayangkan biaya pernikahan dan kehidupan rumah tangga bisa menjadi momok tersendiri.
3. Risiko Terjebak dalam Utang
Tanpa perencanaan finansial yang matang, pernikahan bisa menjadi awal dari tekanan ekonomi yang berkepanjangan. Tidak sedikit pasangan muda yang akhirnya terjerat utang akibat pesta pernikahan yang terlalu mewah atau gaya hidup rumah tangga yang tak sesuai kemampuan.
Sudah Menikah: Tantangan Finansial yang Bertambah
1. Tanggung Jawab Ganda