Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Mulia karena Karya

25 November 2018   16:52 Diperbarui: 25 November 2018   16:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru diidentikkan dengan sesosok yang berangkat pagi dan pulang siang.  Mengajar selanjutnya pulang. Berkawan dengan anak kecil dan selalu riang. Itulah mungkin gambaran guru zaman old ( Jaman dulu ). Perubahan paradigma menuntut guru untuk bisa lebih dari sekedar merencanakan administrai pengajaran, mengajar, mengevaluasi dan juga merefleksi disamping menjalankan tugas sampiran dari kepala sekolah.

Tuntutan guru jaman sekarang sangat baragam, mulai dari mengajar ber IT, membuat media,alat peraga sampai segala tuntutan dari 4 Kompetensi Guru yaitu Pedagogik, Profesional, Sosial dan Kepribadian. Salah satu yang akan menjadi fokus adalah Kompetensi Profesional.

Merunut ke lebih sempitnya adalah karya guru untuk pendidikan. Karya guru dapat diartikan sebagai karya yang dibuat oleh guru dalam beragam bentuk. Karya itu bisa berupa Karya Sastra,Karya Inovasi, Karya Ilmiah dan lainnya. 

Tuntutan guru untuk terus mengembangan PKB ( Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ) membuat guru harus berfikir tidak sekedar mengajar dan berfikir untuk pedagogik tetapi juga memikirkan pengembangan dirinya untuk ikut serta dalam Bintek( Bimbingan Tehnis ) semisal seminar, workshop, pelatihan dan lainnya. Bisa juga penulisan karya inovasi pembelajaran. 

Inovasi yang bisa dilakukan oleh guru adalah membuat alat peraga yang bersesuaian dengan mata pelajarannya. Membuat pengembangan bahan ajar baik berupa buku,modul, worksheet mapun materi ajar. Lebih bagusnya kalau sudah dibukukan dan ber ISBN.

Guru mestilah pandai menyisihkan waktunya untuk menulis karya tersebut di atas atau membuat riset bersama temannya sebagai kolaborator. Bila tidak ada kolaborator juga bisa mengambil teman diluar sekolahnya untuk turut menjadi observer dalam risetnya.


Karya guru yang berupa riset tidak selalu berbentuk Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Ada ragam riset lain yang bisa dilakukan seperti Penelitian Eksperimental, Penelitian Pengembangan ( R and D ), Penelitian Deskriptif atau yang lebih simple maupun lebih kompleks lainnya. Semua materi yang merujuk pada penelitian mestilah dirunut lengkap. Kelengkapan itu bisa berupa RPP, silabus, materi, laporan penelitian yang di dalamnya terdapat instrumen dan juga lampiran pendukung bisa berupa gambar, foto kegiatan maupun bukti lainnya.

Karya guru sangat dihargai dalam kenaikan angka kredit karena masing-masing karya mendapat point seseuai dengan kompleksitas , bentuk dan kelengkapanya. Untuk mengetahui seluk-beluknya bisa dipelajaran dalam buku 4 dan 5 tentang PKB ( Penilaian Keprofesian Berkelanjutan ).

Belajarlah pada para senior atau siapa saja yang pernah melakukan riset serupa untuk bisa juga trampil mengambil data dan menganalisanya. Dibutuhkan benang merah antara permasalahan, tujuan dan hasil akhir dalam konklusi hasil riset kita. 

Selamat berkarya. Salam Literasi. Jayalah dunia Pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun