Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Kepala Sekolah yang Baik dan Sukses

16 Oktober 2018   23:12 Diperbarui: 16 Oktober 2018   23:34 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi kepala sekolah mungkin cita-cita tertinggi seorang guru. Guru manapun dari SD sampai SLTA. Namun tidak semua guru ingin menjadi kepala sekolah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Kepala sekolah adalah jabatan strategis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih dikenal tetapi juga rawan persangkaan bila yang bersangkutan tidak dalam good leadership dan transaparant accountancy. 

Menjadi kepala sekolah bila amanah maka akan disayang bawahan dan menjadi kepercayaan atasan . Namun bila tidak mempunyai kondinte dan tidak berintegritas mungkin hanya tinggal menunggu kisahnya ditulis di koran dengan cara yang menyakitkan.

Begitu banyak kompleksitas yang harus dijaga seorang kepala sekolah sampai -sampai pernah seorang ibu guru  yang nenduduki jenjang kepala sekolah merasa tidak mampu menjaga amanah yang diembannya dan dia dengan rela mengundurkan diri. Bahkan ada juga bapak kepala sekolah yang merasa bahwa pada saat dia ijin dan tidak melaksanakan tugas maka sejumlah uang dia ambil dari slip gajinya untuk diberikan ke orang lain yang membutuhkan karena dia merasa tidak berhak atas apa yang diperolehnya. 

Namun demikian banyak sekali contoh kepala sekolah yang berprestasi dalam berbagai bidang, baik kemampuan bernegosiasi yang menghasilkan banyak bantuan untuk sekolahnya maupun mendorong SDM di sekolah menjadi lebih dinamis dan prestatif. Kepala sekolah tidak diwajibkan mengajar sebanyak jumlah guru lainnya. Dia hanya mengajar wajib selama 6 jam per minggu . Selebihnya adalah tugas Managerial, Kewirausahaan dan Supervisi.

Tugas Managerial sangat menuntut kepandaian dalam memobilisasi guru dan karyawan, mengkoordinir dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih dan lebih bekerja. Pada Kepala Sekolah tertentu kebanyakan mereka berhasil mendapat apa yang diinginkan dalam program tetapi sebagian lemah dalam evaluasi dan pengawasan. 

Padahal dua hal ini menjadi salah satu kunci dalam POAC ( Planning, Organizing, Acting and Controlling ). Bila dua hal ini tak dilakukan itu artinya 50 % mereka belum berhasil kalau tidak bisa dibilang gagal manajemen. Itu hanyalah contoh kecil sistim manajemen. Mereka tentunya memakai banyak ilmu manajemen dalam pengelolaan sekolah.

Tugas Kewirausahaan memungkinkan seorang kepala sekolah menjadi enterpreneur yang sesungguhnya, menjual apa yang menjadi" Selling point" dari sekolahnya untuk bisa dikenal masyarakat luas. Maka dia bisa memanfaatkan semuai publikasi dan humasnya untuk bisa menjadi sarana promosi yang luas dan berkelanjutan.

Tugas Supervisi juga tak kalah pentingnya. Mungkin tugas ini bisa didesentralisasikan kepada para wakil kepala sekolah maupun guru senior tetapi tidak selalu bisa dilimpahkan. 

Ada saatnya kepala sekolah perlu melihat secara langsung kemampuan para guru dalam mengajar, mengelola kelas, mengevaluasi siswa dan bahkan mengatasi masalah secara langsung. Mungkin hanya sekali waktu saja. Tetapi kebanyakan fungsi ini tidak dijalankan dengan efektif mengingat tugas yang semakin bejibun. 

Sesungguhnya kemampuan akademik para siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam membuat guru-guru bersemangat mengajar secara inovatif , bukan sekedar dan asal mengajar. Itulah fungsi istimewa kepala sekolah.Bila kalian ingin menjadi kepala sekolah , program apa yang ada di benak saudara untuk para guru, siswa dan sekolah ? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun