Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Cinta Suami (Bagian 2)

28 April 2018   00:33 Diperbarui: 28 April 2018   00:44 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang wanita sudah menikah maka dia mendapatkan posisi yang semakin kompleks . Tidak saja sebagai seorang istri tetapi juga ibu yang multitasker. Kompleksitas itu akan bertambah seiring bertambahnya usia perkawinan. Tuntutan suami dan keluarga yang semakin banyak membutuhkan kesabaran yang sangat panjang di hati seorang istri .

Apalagi bila dikaitkan dengan trending topic yang lagi marak tentang pelakor ( Perebut Laki Orang ), perebut suami orang. Mereka tidak lagi bersembunyi dalam menunjukkan kegiatannya tetapi malahan sudah berani terang- terangkan di medsos maupun dalam kehidupan nyata. Sungguh berat perjuangan seorang istri dan ibu.

Di sisi lain dibutuhkan juga kerjasama antara istri dengan suami yang berperan juga sebagai ayah bagi anak- anaknya. Perjalanan perkawinan yang telah memasuki usia lima tahun pertama , sepuluh tahun pertama, lima belas tahun pertama dan dua puluh tahun pertama perlu diperhatikan sepanjang kehidupan ingin nyaman dan damai.

Bila istri sudah mulai disibukkan oleh urusan rumah tangga yang menyita waktu, tenaga, fikiran dan finansial maka dia tidak boleh lengah sedikitipun akan bahaya yang mengancam. Baik cepat ataupun lambat bahaya ini bisa latent atau pun langsung frontal menyerang eksistensi istri dan ibu bagi anak- anak tercinta.

Kalau dari sudut pandang ini tampak sekali bahwa lelaki seperti berada di tempat yang tertinggi yang layak diperebutkan oleh para wanita. Padahal sebetulnya bukan begini seharusnya eksistensi sebuah mahligai perkawinaan dipelihara, pria juga mempunyai kewajiban yang sama dalam merawat cinta.

Pria yaang memulyakan istrinya maka dia akan mendapat balasan kemulyaan dari pihak istrinya dan dari Tuhan dalam bentuk kedamaian, kasih sayang dan kecukupan.

Lalu bagaimana cinta terhadap suami bisa dirawat ? Adakah kemuluyaan yang juga akan didapat istri bila dia juga menjaga dan merawat cinta suaminya ? Tentu saja ya. Pasti dan akan selalu. Sesungguhnya menjaga itu bisa dimulai dari hal- hal yang kecil dan remeh- temeh.

Pastikan suami mendapat apa yang menjadi haknya dalam makanan, perawatan, perhatian dan kasih sayang. Orang  Jawa bilang " Wong wedhok kuwi iso masak, macak, manak " . Perempuan itu mestinya bisa masak beraneka masakan, menguasai taste suaminya dan mengabulkan menu yang diinginkannya.

Perempuan juga perlu pandai berdandan  bukan cuma pada saat akan bepergian tetapi juga di depan suaminya dia tidak boleh kelihatan lusuh, berbau dan tidak layak dilihat. Yang ketiga adalah perempuan itu ditakdirkan untuk melahirkan maka dia mestilah bisa melakukan good parenting kepada anak- anaknya.

Memberi contoh yang baik dalam perkataan dan perbuatan. Menjadi pendengar dalam diskusi keluarga dan memecahkan masalah secara bijaksana serta tidak mudah pecah emosi ketika sedang berada di lingkungan yang under pressure banget.

Suami yang baik mestinya juga merespon keinginan wanita seusai dengan kemampuannya. Masakan yang dinikmati mestilah dipuji dengan segala cara yang membuat wanita merasa senang. Kalaupun di kritik pun perlu ditata kalimatnya dengan indah dan sejuk di dengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun