Stoa bersikap untuk menerima apa adanya, dengan berfokus kepada ketahanan batin serta ketenangan dan menurutnya dunia ini adalah netral.
Sedangkan Nietzsche (Amor Fati) bersikap untuk mencintai apapun yang ada, dengan berfokus kepada penegasan terhadap kehidupan, dan berani berkata "iya" kepada dunia yang keras tetapi indah ini.
Dan Wiliam James bersikap yakin terhadap kenyatan, dengan berfokus kepada tindakan kreatif dari keyakinan, serta meyakini bahwa keberanian dapat mengubah dunia.
Ketika ada dua orang pasien yang memiliki penyakit yang sama.
Pasien pertama berkata "Aku tidak akan bisa sembuh" keyakinan negatif ini membuat sang pasien menjadi menolak pengobatan, menyerah kepada takdir, dan mengurangi semangat hidup.
sedangkan pasien kedua berkata "saya bisa sembuh." keyakinan positif ini membuat sang pasien menjadi semangat melakukan pengobatan dan memiliki semangat untuk berjuang.
dari perumpamaan tersebut yang ingin wiliam sampakain adalah agar kita tidak menyerah kepada keadaan.
Wiliam menginginkan kita untuk mengubah kemungkinan menjadi kenyataan dengan menggunakan keyakinan.
1. Inti Pemikiran
inti dari filsuf Albert Ellis adalah Pikiran Menciptakan Perasaan.
menurut Albert kehidupan manusia dapat dijelaskan dengan sederhana tetapi memiliki makna mendalam yang di sebutnya sebagai ABC Theory
A (Activating Event) --- peristiwa yang sedang terjadi.
B (Belief) --- keyakinan atau pikiran kita terhadap suatu peristiwa.
C (Consequence) --- hasil dalam bentuk emosi dan perilaku yang muncul.
Ellis percaya bahwa banyak penderitaan manusia berasal dari pikiran yang irasional, dan bagaimana rasionalitas dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasinya.
Berpikir rasionalitas bukan berarti menipu diri, tetapi mengoreksi apa yang salah dan memperbaikinya.Dengan mengubah pikiran yang keliru seseorang bisa mengubah perasaannya.
3. contoh penerapan dalam kehidupan nyata
misalnya ketika ada orang yang tidak lolos dalam wawancara kerja.
dia sontak akan berpikir bahwa dia sudah gagal dan dunianya sudah hancur dan itu akan menimbulkan perasaan kecewa,rendah hati, dan putus asa.
tetapi dengan berpikir seperti Ellis dia akan berpikir kembali bahwa wawancara kerja bukanlah akhir dari perjalanan hidupnya, dan dari kegagalan ini dia seharusnya bisa belajar memperbaiki diri untuk wawancara selanjutnya.
Dengan berpikiran seperti itu dia yang awalnya putus asa akan mendapatkan motivasinya kembali.
4. Relevansi Filosofis
dari filosofi ini kita jadi tahu bahwa berpikir positif bukanlah ilusi,melainkan tanggung jawab intelektual untuk memilih cara berpikir yang sehat dengan kekuatan logika dan kesadaran rasional dalam membentuk emosi.
Jadi kesimpulan dari Filosofi ABC Theory adalah bahwa pikiran merupakan arsitek dalam sebuah emosi. Kita harus bisa menafsirkan setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita.
Dengan berpikir secara rasional, kita bisa mengubah cara pandang kita, dan dengan mengubah cara pandang kita, kita akan mengubah hidup.
Matriks Lima Tokoh Pemikir Positif
1. Marcus aurelius (121 - 180 Masehi)
Aliran filsafatnya adalah Stoikisme (Romawi), Pemikiran utama dari filosofi ini adalah bahwa kebahagiaan tidak tergantung pada sesuatu yang eksternal, tetapi pada bagaimana cara kita berpikir dan bereaksi terhadap suatu peristiwa. kutipan terkenal dari marcus aurelius "You have power over your mind --- not outside events. Realize this, and you will find strenght." dan relevansi Stoikisme bagi kehidupan modern ini mengajarkan ketenangan batin, mengendalikan diri, dan dapat menerima hal hal yang tidak dapat diubah.
2. Epictetus (50 - 135 Masehi)
Aliran filsafat Epictetus juga sama seperti Marcus Aurelius yaitu Stoikisme tetapi pemikiran utama dari filosofi ini adalah bahwa penderitaan bukanlah berasal dari keadaan, tetapi berasal dari penilaian kita terhadap keaadan.Kutipan dari Epictetus "It's not what happens to you, but how you react to it that matters." dan relevansinya mengajarkan kita untuk tetap tangguh dan fokus pada hal hal yang bisa dikendalikan.
3. Friedrich Nietzshe (1844-1900)
Aliran filsafatnya adalah Eksistensialisme, yang berfokus kepada Amor Fati atau mencintai takdir, dan selalu berkata "iya" kepada apapun didunia.Kutipan dari Nietzsche "Amor Fati : Let that be my love.", dan relevansinya mengajarkan kita untuk menerima takdir,bahkan mencintainnya.
4. William James (1842-1910)
dia merupakan seorang pragmatisme, yang berkeyakinan bahwa dengan yakin dan berpikir positif dapat menciptakan realitas dan mengubah hidup.Kutipan terkenal  William James "Believe that life is worth living, and your belief will help create the fact." dan relevansinya adalah meminta kita untuk menumbuhkan kekuatan mental melalui kepercayaan dan optimisme.
5. Albert Ellis (1913-2007)
Albert merupakan seorang psikologi modern, yang menurutnya pikiran rasional menentukan perasaan atau merubah pikiran berarti mengubah emosi dan perilaku. Kutipan Terkenal  Albert "you largely construct your own reality. it is yout thoughts the cause your feelings." dan relevansinya mengajarkan kita untuk berpikir logis,rasional, dan sehat secara emosional.
1. Stoikisme (Epictetus, Marcus aurelius) inti dari pemikiran stoikisme adalah memfokuskan diri kepada pengendalian batin dan penerimaan diri
2. Eksistensialisme (Nietzsche) inti dari pemikiran eksistensialisme adalah penekanan terhadap penerimaan diri dan mencintai segala yang terjadi dalam hidup
3. Pragmatisme (William James) inti dari pemikiran Pragmatisme adalah mempercayai bahwa kekuatan keyakinan dapat menciptakan realitas.
4. Psikologi Modern (Albert Ellis) inti dari pemikiran Psikologi Modern adalah menerapkan prinsip berpikir rasional sebagai terapi untuk kesejahteraan sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI