Mohon tunggu...
Andika Hasrimaidal Khaizan
Andika Hasrimaidal Khaizan Mohon Tunggu... pegawai negeri -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Menyembunyikan sebuah kesalahan adalah sebuah kejahatan" "Nasionalisme tidak bisa diukur dengan uang, emas, ataupun statuta" "Saya tidak bisa berbicara, karena saya tidak punya kuasa. Saya punya rasa ingin merdeka, bebas dari diskriminasi dan ketidakadilan. Saya akan melawan, makanya saya menulis"

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Timnas Menghadang Aksi Polisionil (Agresi) Belanda III di GBK

4 Juni 2013   09:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:34 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Satu Jiwa
Aremania Senang Setan Botak dari Bukit Tengkorak Tak Lagi Menguasai PSSI
Pertandingan persahabatan antara Indonesia versus Belanda sangat menarik untuk disimak. Belanda yang merupakan kekuatan sepakbola eropa akan menjajal "Laskar Pesindo Garuda" yang bukan tidak mungkin akan menusuk mereka dengan bambu runcingnya, dan menggetarkan gawang mereka melalu tembakan senapan bren peninggalan Jepang.
Secara kalkulasi matematis, tentu kita bisa memaklumi bahwa sangat berat rasanya timnas kita mengalahkan negeri ratu Wilhelmina itu. Namun, dalam sepakbola, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Dan bukan tidak mungkin timnas merah putih berhasil merobek gawang timnas negara penjajah tersebut. Tidak ada istilah gencatan senjata, tidak ada reinkarnasi Linggarjati, Renville, atau KMB. Yang ada adalah timnas harus menang. Dan menguasai GBK selama 90 menit waktu normal.
Timnas kita harus mengganyang pengchianat bangsa seperti Heitinga dan Van Persie. Indonesia harus menang. Balas aksi polisionil Belanda dengan gol-gol yang indah. Jika ini dilakukan, maka saya pastikan gerombolan pengacau seperti Mafruhin dan De Ezra akan mati kejengkang dan menyusul Zen Muttaqin/Manly Villa ke laut.
Kalau di era revolusi, kita berhasil menguasai Djogjakarta selama 6 jam dan memukul mundur Belanda. Kenapa kita tidak bisa memukul Der Orange selama 90 menit...? Belanda harus kita lawan sampai titik darah penghabisan. Timnas harus menang. Dan dengan kemenangan ini akan bisa "membuka mata dunia" bahwa republik ini masih mempunyai timnas yang disegani. Penulis berharap, Andik dkk berhasil merobek "bendera Belanda" yang berwarna biru dan mengibarkan merah putih di GBK seperti yang terjadi di Yamato Hotel tahun 1945.
Mari dukung timnas memperjuangkan harkat martabat bangsa. Dan jangan malah jadi pengkhianat. Seperti Mafruhin dan De Ezra yang kena sawan akut.
Merdeka !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun