Mohon tunggu...
Ahmad Ismail Ibnu Sina
Ahmad Ismail Ibnu Sina Mohon Tunggu... Konsultan - Customer support di Otospector ; Layanan Inspeksi dan Garansi Mobil

Menoreh coret-coretan dari spektrum abstrak nan kreatif membolak makna dari berjuta warna

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Cara Menjaga Keamanan m-Banking, Supaya Kamu Nggak Kebobolan!

29 Januari 2023   05:30 Diperbarui: 29 Januari 2023   06:12 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditekankan di poin pertama bahwa kita perlu menginstal antivirus adalah karena mereka dapat melindungi perangkat kita dengan mendeteksi bahwa link yang dicurigai adalah phishing, dan antivirus akan langsung memblokir akses langsung browser ataupun aplikasi perangkat kita untuk mengakses link tersebut. Dan Jika ternyata Malware diselipkan di dalam file, maka antivirus akan langsung memblokir aplikasi yang sudah terinfeksi virus atau Malware tersebut dengan tidak mengeksekusinya ke dalam sistem.

3. Selalu ikuti update perkembangan terkini

Pentingnya selalu update perkembangan berita terkini (sumber gambar: blue.kumparan.com)
Pentingnya selalu update perkembangan berita terkini (sumber gambar: blue.kumparan.com)

Dengan mengikuti update perkembangan terkini seputar dunia teknologi atau bahkan lebih spesifiknya kasus Apa yang sedang viral, Seperti contohnya kasus pembobolan m-banking, viralnya Ransomware, atau menyebarnya Malware-malware di tertentu akan membuat kita sebagai penyimak berita menjadi lebih aware atau Waspada terhadap kasus-kasus yang sedang terjadi saat ini. Sehingga otomatis kita akan melakukan pencegahan dan persiapan Dini agar tidak menjadi korban selanjutnya.

* informasi tambahan: Malware adalah sebutan umum yang merujuk kepada aplikasi-aplikasi ataupun program dan kode yang diperuntukkan membantu aktivitas kejahatan hacking ataupun hal serupa yang dapat merusak piranti yang ditargetkan ataupun yang tidak ditargetkan (collateral damage). Virus, ransomware, trojan misalnya; adalah mereka yang termasuk ke dalam family malware

4. Berkonsultasi dengan kerabat yang mengerti atau profesional di bidang IT

Berkonsultasi dengan IT profesional terpercaya (sumber gambar: smkitaba.sch.id)
Berkonsultasi dengan IT profesional terpercaya (sumber gambar: smkitaba.sch.id)

Sepertinya akan sedikit beruntung jika kita memiliki kerabat dekat mulai dari keluarga hingga teman yang sangat mengerti dunia IT, karena mereka dapat dijadikan konsultan untuk membahas tema tentang keamanan cyber. Meskipun tidak semua orang IT paham tentang cyber security, namun minimalnya mereka dapat memberikan kita rujukan atau masukan untuk melakukan pencegahan dini terhadap serangan-serangan yang mungkin terjadi menggunakan kecanggihan teknologi.

Atau bahkan Anda sebagai perseorangan hingga selevel perusahaan yang sangat menjaga ketat akan data privasi dan keamanan aset digitalnya akan menyewa dan membayar seorang profesional untuk dijadikan konsultan bahkan vendor instalasi keamanan.

5. Waspada dengan teknik Social Engineering

Social Engineering: seni meretas manusia , ilustrasi (sumber gambar: terranovasecurity.com)
Social Engineering: seni meretas manusia , ilustrasi (sumber gambar: terranovasecurity.com)

kombinasi tekning Social Engineering dan Malware (dok. instagram)
kombinasi tekning Social Engineering dan Malware (dok. instagram)
Mudahnya teknik sosial engineering ini adalah salah satu kemampuan pasif atau soft skills yang wajib dimiliki oleh para peretas Untuk memanipulasi psikologi dalam skenario untuk membobol sebuah sistem tertentu. Tentunya jika dari aspek aplikasi software atau bahkan sampai jaringan sudah sedemikian ketatnya tidak dapat hacker tembus, bagi mereka seni social engineering adalah meretas manusianya itu sendiri. Karena dengan mereka retas manusianya, otomatis juga mereka sudah mengunci mati sistemnya.

Gampangnya begini, bayangkan ada seorang pria tiba-tiba mendatangi seorang perempuan untuk meminta kata sandi sosial medianya. Apakah akan diberikan? Saya rasa atau bahkan anda tentu saja tidak akan diberikan. Akan tetapi jika pelaku ini berpura-pura menjadi seorang dan/atau sebagai figur tertentu yang bisa mempengaruhi target (wanita tersebut) tentu akan dengan sangat mudah untuk meminta kata sandinya. 

Misalnya yang paling umum adalah ketika pacaran, walaupun kedua belah pihak dilindungi undang-undang privasi. Tentu saja akan dengan sangat mudah salah satu dari mereka atau bahkan keduanya mendapatkan akses untuk mengakses seperti kata-sandi maupun perizinan tertentu terhadap sistem Android, email hingga sosial media.
Atau Adapun sebagian pihak yang berpura-pura menjadi seorang vendor PLN ataupun PAM dapat dengan mudah menerobos masuk ke dalam rumah orang bahkan tanpa dicurigai ketika menyentuh aset-aset vital di dalam rumah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun