Mohon tunggu...
Antonius Hananta Danurdara
Antonius Hananta Danurdara Mohon Tunggu... Guru - Sedang Belajar Menulis

Antonius Hananta Danurdara, Kelahiran Kudus 1972. Pengajar Fisika di SMA Trinitas Bandung. Alumni USD. Menulis untuk mensyukuri kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menebar Keselamatan di Jalan Tol dengan Saling Peduli

7 November 2021   10:15 Diperbarui: 7 November 2021   14:12 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suatu sore melintas tol Cipali  (Sumber: Pribadi)

Yang keempat adalah sebaiknya kita tidak permisif terhadap rasa kantuk yang muncul. Jika kita terbiasa mentaati jam tubuh, sinyal -sinyal keletihan, rasa mengantuk, ketidak-fokusan mudah kita tangkap. Tetapi sebagai pengemudi, seringkali kita tawar - menawar dengan pikiran dan tubuh kita. Bahkan dengan minuman atau obat - obatan, kita memanipulasi jam tubuh tersebut. Akibatnya kepekaan untuk menyadari keletihan, rasa mengatuk, dan ketidakfokusan menjadi berkurang.

Seringkali kita juga pilih - pilih rest area untuk berhenti atau mungkin rest area masih berada jauh di depan sehingga kita tidak bisa beristirahat segera.

 

Yang kelima adalah merespon cepat kondisi cuaca yang kita hadapi saat itu. Hujan yang sangat deras sebaiknya direspon dengan memperlambat kendaraan. Jika kita nekad melajukan kendaraan bisa jadi kita membentur genangan air di jalan. Ini seperti yang penulis alami saat pulang dari Jakarta menuju ke Bandung. 

Setelah keluar dari  rest area yang memiliki ciri khas atap gantung, mobil saya lajukan dengan kencang di jalur sebelah kanan. Tak berapa lama mobil membentur genangan air dan ada beberapa detik terasa mengapung, mengalami perlambatan drastis dan sulit dikendalikan. Cipratan air menutup kaca depan menghalangi penglihatan.

Tiupan angin kencang juga memberikan dampak bahaya bagi pengemudi di jalan tol. Mobil semacam Daihatsu Xenia, walaupun sudah streamline didesain, masih bisa bergoyang kala berpapasan dengan bus atau truck yang melaju dengan kecepatan tinggi. Artinya, jika ada angin kencang dengan kekuatan yang hampir sama apalagi disertai turbulensi, mobil - mobil sekelas ini bisa terpengaruh arah geraknya. Fenomena alam yang menghasilkan angin kencang mungkin dengan cepat dapat kita respon ketika terjadi di siang hari. Kita dapat melihat gerak perpohonan dan debu jalan. Namun agak sulit dilihat saat malam hari.

Mengenali daerah - daerah dengan genangan air hujan atau daerah terbuka dengan terpaan angin yang kencang melalui literasi - mencari informasi sangat perlu. Semoga banyak pengemudi peduli yang mengulasnya untuk kita. 

Yang terutama saat kita berkendara mobil di jalan apapun adalah mengutamakan prinsip, 'aku melindungimu'. Memang belum ada tolok ukur seberapa kita harus berempati melindungi pengendara mobil yang lainnya. 

Tetapi bila budaya ini disosialisasikan, terus - menerus diingatkan, dan menjadi ukuran kelayakan pengemudi yang cerdas di jalan, penulis menyakini bahaya yang diakibatkan kurangnya skill, emosi yang meluap, rusaknya jalan dan kontur turunan atau tanjakan panjang, keletihan, mengantuk dan kurang konsentrasi, serta kondisi cuaca dapat diantisipasi bersama oleh sesama pengendara yang dari awal telah berniat saling menyelamatkan.

Sedikit kencang penulis melajukan Daihatsu Xenia mengikuti Bus Malam PO. Haryanto dengan trayek Jakarta - Jepara.  Setiap ada jalan rusak atau cekungan, lampu tanda bahaya bus dinyalakan berkedip - kedip. 

Beberapa kali ada bus atau truk dari depan yang melaju kencang - berpapasan, lampu sein bus sebelah kanan dinyalakan seolah - olah melarang saya untuk menyalip. Begitulah saya merasa dipandu dari Pekalongan hingga akhirnya sampai di Kudus. (Juni 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun