Agustus mulai menutup eksistensinya Juli,dengan gagah membawa pertanyaan "Bagaimana kalian membuat kenangan tentang kemerdekaan di periodeku?" sukacita atau sekedarnya saja. Itu menjadi hak mutlak di setiap kepala manusia, segala pilihan telah tersimpan rapih dalam folder ingatan, tinggal arsip mana yang akan dibuka dan aplikasi mana yang akan dijalankan.
Namun sekelompok muda mudi memilih menjadi abdi negeri, bukan PNS atau ASN, dalam rangka pengabdian terhadap masyarakat dalam waktu tepat 30 hari, berjalan dari rumah ke rumah dalam rangka observasi..
Apa tujuannya? Dan apa motivasinya?
"Mengangkat ekonomi bangsa," ucap Ketua.
 Ada rasa pesimistis saat melihat usia mereka, "Gen Z" yang banyak dikenal dengan sebutan sang generasi strawberry, Mulus dan menarik tampilannya namun terlalu lembek dalamnya..
Ah.. ternyata sekarang aku berada dalam barisan mereka...
Observasi telah selesai, ditandai mulai berkumpulnya kelompok lain yang sudah terpencar dari pagi hingga petang dalam ruangan. Diskusi dimulai hangat yang dibuka dengan salam meski tanpa penghormatan hingga berakhir dengan kesimpulan "kita akan mengolah kotoran menjadi Cuan".
Aish... terlalu besar ambisi mereka.
Putusan ketua adalah mutlak, tempat dan waktu sudah ditentukan pun disambut banyak keyakinan meski tidak sedikit pula yang menyangkal..
Bukan asal asalan program kerja ini dipilih, namun dari hasil analisa yang dilakukan melalui diskusi yang cukup panjang dan alot layaknya daging sapi yang belum tuntas perebusannya,tak kalah dari euphoria pemilu desa, kotoran sapi menjadi pemenang dalam hal objek yang akan dikembangkan dan menyingkirkan object pengembangan lainnya, karena dari wilayah yang mereka data berkata tidak kurang dari 10 peternak sapi yang ada dalam cangkupannya, sangat menjanjikan untuk berpeluang mengangkat perekonomian masyarakat.