Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Kakek, di Masa Pemerintahan Hindia Belanda, Mutu Pembangunan Fisik Jaminan 50 Tahun

18 Juni 2021   22:40 Diperbarui: 18 Juni 2021   22:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kata Kakek yg mantan Mantri Polisi di Brebes, Sejak Koloni Belanda di Tanah Air didirikan (Negara Hindia Belanda di bawah Pemerintahan Belanda, Tentara Hindia Belanda (KNIL)atau Polisi Hindia Belanda tidak pernah menyerang dahulu atau menembak dahulu , kecuali jika orang pribumi/ kerajaan pribumi menyerang pemerintahan kolonial. Pada saat itu dalam kurun tahun 1800-1900 banyak orang pribumi yang menjadi Tentara atau pegawai negeri (Pegawai pemerintahan Hindia Belanda) termasuk kakek. Pembangunan pada saat itu demikian hebatnya. Jika Pemerintah membangun gedung atau jembatan pasti berkualitas diatas 50th jaminan kuat. Pada saat itu pegawai negeri, dan tentara KNIL yang berkulit sawo matang, kata kakek, bukan penghianat. Ia adalah warganegara yang baik , seperti kakekku sebagai mantri polisi atau pamong di kabupaten brebes. Kakek bekerja pada pemerintahan Hindia belanda juga meneruskan orang tuanya yang bekerja di Pabrik Gula.

Kata Kakek, menjadi pegawai negeri di Pemerintahan Hindia Belanda adalah idaman, sebab makmur. Baju seragam pegawai, sepatu, tunjangan, perumahan ,sampai fasilitas keistimewaan keluarga diperhatikan. Kata Kakek, rumah Buyutku, yang pegawai Pabrik Gula dibedakan dengan kepangkatan di perusahaan negara waktu itu. Rumah dinas pegawai pabrik gula saja, Jabatan schrijver, penningmeester, regisseur , beda dengan karyawan biasa werknemer. Untuk menjadi pegawai negeri tentu saja harus sekolah dan minimalnya mengerti baca tulis dan bahasa belanda. Standar pegawai rendah bagi orang pribumi untuk mereka yang pernah bersekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School )

Sekolah zaman Hindia Belanda adalah sekolah sebenarnya. Kurikulumnya tidak sembarangan. Methoda pembelajaran pada saat itu yang disampaikan oleh guru betul-betul dilaksanakan dengan baik. Satu pokok bahasan saja harus oleh semua siswa dalam satu kelas dipahami, jika ada siswa yang teringgal dilakukan pendekatan agar siswa itu menjadi paham. Antara guru dan siswa begitu dekatnya. Bimbingan pun sampai mengarah pada masa depan. Pendek kata guru, kepala sekolah, penilik pada watu itu betul betul hebat. Kepala sekolah tidak hanya duduk dan mengatur tetapi memperhatikan semua kemajuan siswa. Mereka perhatikan juga beasiswa pada anak-anak pribumi yang pandai. kakek diam sebentar kemudian. Ia melanjutkan : Tahu tidak? Negeri ini adalah hasil dari pendidikan Belanda. Putra-putri pribumi dididik dengan begitu baik. Yang berprestasi mendapat beasiswa bersekolah di Negeri Belanda di Eropa.

Kata kakek, anak-anak muda terpelajar ada juga yang masuk tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger) yaitu tentara Kerajaan Belanda. Mereka masuk KNIL dengan seleksi ketat. Biasanya guru di sekolah zaman Belanda yang mengarahkan muridnya msuk tentara, jika terlihat bakat dan kemampuannya.

Tetara KNIL itu lucu, satu peleton itu 12 orang , komamdannya berpangkat kopral disebut Korporaalschappen. Kemudian setiap dua peleton disebut Sergeantschappen. dan Setiap lima peleton , berarti 60 prajurit menjadi kesatuan barisan yang (kini disebut kompi dengan 100 prajurit) dipimpin oleh letnan dua. Belanda tidak membeda-bedakan gaji prajurit asal pribumi atau dengan bangsanya sendiri, akan tetapi Pangkat prajurit KNIL pribumi dibatasi hingga pangkat Letnan Kolonel. Tokoh Indonesia yang paling populair dikenal oleh Kakek yang mencapai berpangkat tinggi di KNIL adalah Oerip Soemoharjo berpangkat Mayor, TB Sumatupang, Alex Evert Kawilarang.

Gaji prajurit KNIL lebih tinggi dari gaji pegawai negeri , dua kali lipat kata kakek.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun