Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ambisi-ambisi yang Berantakan

1 Juli 2018   20:01 Diperbarui: 1 Juli 2018   20:09 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ambisi Megawati untuk menguasai suara Sumatera dengan memegang kunci Sumatera yaitu Sumatra Utara, akhirnya kandas. Tokoh kharismatik Djarot, dengan kemampuan bisa meraih suara dimanapun terjegal di Sumut.

Djarot yang setengah dipaksa (sengaja dipasang di Sumatera Utara utuk menggulung suara pada pilpres 2019) justru menghancurkan karier Djarot selama ini.
Di Jawa Megawati bersedih dengan gagalnya Syaifullah Yusuf dan tumbangnya pasangan Hasanudin-Anton. Tampaknya kehancuran tidak lagi menggerogoti kusen-kusen tetapi juga telah merapuhkan pondasi.

Jawa timur yang terbagi histories budaya dan juga peta politik 4 wilayah Marataman, Arek, Pandalungan dan Madura itu tak bisa dibaca PDI. Kekuatan Mataraman di berbagai kabupaten kota yang otomatis melekat dengan PDI dan Bung Karno, tak sanggup mengimbangi daerah Arek Pandulangan dan juga Madura yang merupakan gudang pondok pesantren lebih memihak Kofifah.

Puti yang bau kencur di PDI dan masyarakat luas baru mengenalnya akhir-akhir ini dipaksakan mendampingin tokoh Syaifullah Yusuf diharapkan dapat memenangkan pilkada dikarenakan merupakan putri Guntur Soekarnoputra itu tak menjadi harapan PDI. Daerah Mataraman yang erat dengan Bung Karno di Jawa timur yang cukup besar itu ternyata banyak yang memilih pindah dari historia masyarakatnya yang erat dengan Bung Karno yang nota bene PDI.

Ambisi Muhaemin Iskandar untuk mendampingi Jokowi dalam pilpres kini hanya lamunan, Bayangan Jawa dikuasai PDI kandas dalam pilkada.

Muhaemin dan Syaifullah Yusuf yang dititipkan Mendiang Gusdur ke Megawati sebagai keponakan-keponakan tersayang Gusdur, termasuk masa depannya pada Megawati itu, kini berakhir pasrah. Belum lagi di beberapa partai pendukung Jokowi telah pula menyiapkan kadernya seperti Erlangga Hartarto dari Golkar.

Partai Muhaimin PKB di Jawa hanya menang di Jawa Barat itupun tidak mengusung kadernya seperti PPP yang menempatkan kader sebagai wakil Gubernur mendampingi Ridwan kamil.

Sedang di Jatim, Kakak Kandung Muhaemin, Syaifullah yang berdampingan dengan Puti tak berdaya melawan Kofifah Indarparawangsa. Akankah Muhaemin akan terus berjuang untuk terus mencalonkan diri mendampingi Jokowi dalam pilpres, sepertinya semakin tipis saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun