Sayang sekali apa yang dinanti-nanti masyarakat fanatisme terhadap Bung Karno di Jawa Timur sebagai propinsi dengan sejarah kedekatannya Bung Karno, baru tiba kali ini pada Pilkada Propinsi Jawa Timur di tahun 2018 ini disaat generasi pertama dan kedua setelah merdeka telah berumur tua diatas 50 tahunan. Pasalnya generasi muda zaman now ini belum banyak mengenal secara ideologi pada sosok Ir Sekarno itu.
Bagi sebaguian besar masyakakat fanmatisme terhadap Bung karno yang kini telah menginjak usia lebih setengah abad, itu pun pada generasi kedua, tidak melihat apa dan bagaimana, tetapi ketika yang ditawarkan adalah keturunan langsung Bung Karno, maka tanpa didorong oleh kampanye yang berlebihan mereka akan berkorban membantu Keturunan Bung Karno.
Semenjak orde bara mengakhiri kekuasaan di Indonesia, sosok Guntur Soekarnoputra lebih dinanti masyarakat ketimbang Megawati, adiknya. Namun apa dikata, Guntur lebih memilih tidak berpolitik kecuali membimbing adik-adiknya.
Sifat kedewasaan, kerendahan hati dan keikhlasan Guntur Soekarno putra membuat namanya nyaris dibawah kepopulairan Megawati sebagai anak-anak proklamator. Padahal rakyat terutama fanatisme Bung Karno menghendaki lain.
Akankah Puti Guntur Soekarnoputra, dapat menghapus kerinduan masyarakat terhadap ayahnya , Guntur , atau pengganti kenangan terhadap Bung Karno belum tentu juga, mengingat para fanatisme Bung Karno itu sudah memasuki masa tua dan telah kikis dengan perkembangan zaman.