A Statesman is an easy man,
He tells his lies by rote;
A journalist makes up his lies
And takes you by the throat
- William Butler Yates
Bulan Juni lalu kita dikejutkan oleh sebuah keputusan penting dari seorang perempuan yang terlihat lugu dan bersahaja, ia adalah Tri Rismaharini walikota kota Surabaya. Tidak tanggung tanggung ia merencanakan penutupan Kawasan Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara, Gang Dolly. Terhenyak, media nasionalpun menayangkan berita ini berhari-hari, berita mengejutkan tersebut juga menarik perhatian media internasional. Sejak saat itulah lokasi resmi prostitusi tidak ada lagi di kota surabaya, apakah prakteknya lenyap dari kota Surabaya dan bumi Indonesia...?. Tentu tidak, prostitusi adalah salah satu profesi tertua dimuka bumi dan sulit untuk dilenyapkan, mengapa...? Manusia membutuhkan Kehidupan untuk Kemanusiaan itu sendiri, begitu pula Kehidupan, membutuhkan Manusia untuk Kehidupan itu sendiri; Namun Manusia selalu menuntut lebih dari Kehidupan hingga melebihi kehidupannya sendiri; selama kondisi tersebut terus berlangsung maka selama itu pula prostutisi terus melenggang.
Jadi apa sebenarnya prostitusi itu...? Kata “prostitusi” sendiri sebenarnya tidak mudah untuk diterjemahkan. Jika kita telaah sebagai satu konsep maka “prostitusi” mengandung banyak makna, ambiguous, dan hypocrisies. Penjelasan sederhananya:
“Prostitusi adalah suatu aktivitas transaksi fisik, keuangan, dan atau politik
melalui hubungan sexual/intimasi, terjadi atas dasar Keputusan Heuristik;