Mohon tunggu...
Agus Tulastyo
Agus Tulastyo Mohon Tunggu... lainnya -

Praktisi periklanan, Pengamat media, Peneliti. "All Truth passes thru three stages: First, it is ridiculed. Second, it is violently opposed. Third, it is accepted as self-evident." - Arthur Schopenhauer; German Philosopher

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Schizopolitics: “Schizophrenia” and The Political Elites (Bagian 1)

8 September 2014   18:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:18 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410150066820613412


The spread of evil is the symptom of a vacuum. Whenever evil wins, it is only by default: by the moral failure of those who evade the fact that there can be no compromise on basic principles.

- Ayn Rand

Ketika Anas urbaningrum mengatakan “Kalau ada satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas”, saat itu ia menanggapi rencana KPK untuk memeriksa dirinya atas dugaan korupsi proyek Hambalang. Masyarakat terhenyak,  pernyataan tersebut memperlihatkan kepongahan seorang Anas. Disisi lain Anas ingin memberikan kesan dan pesan pada masyarakat, bahwa ia orang bersih dan sehat secara mental (waras), jadi tidak mungkin melakukan hal-hal yang dapat menjungkirbalikan karir politiknya; “...gantung Anas di Monas”, hanya kata-kata metaphoric.

Namun dewi fortuna tidak berpihak, KPK menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menahannya. Anas tidak dapat mengelak lagi, lalu ia mulai bermain-main dengan pernyataan dan isu baru untuk membangun citra diri di masyarakat, melalui propaganda, membangun imaginasi dan opini, bahwa ada sekelompok orang berkonspirasi untuk menjatuhkan dan menghentikan karir politiknya.

Anas tidak mau menyerah begitu saja, bermodal kepercayaan diri yang tinggi, ia terus melontarkan propaganda. Pernyataan-pernyataannya terasa kontradiktif dengan apa yang dilihat masyarakat, Delusional; Ia percaya bahwa masyarakat luas akan mendukung perlawanannya dan percaya Anas orang bersih; Idiosyncaratic. Secara psikologis orang ini sakit, Sakit Secara Mental (Mental Illness) a.k.a “Schizophrenia”; Paranoid Subtype.

Selain Anas ada Nazarudin, Angelina Sondakh, Andi Malarangen, Jero Wacik (Demokrat), Lutfi Hasan (PKS), kemudian ...(Golkar), kemudian ...(PDIP), dan masih akan terus bergelimpangan politisi pengidap sakit mental dan moral di depan hakim tipikor.Orang-orang ini tidak lebih tidak kurang pelayan Iblis yang mendekam dalam diri mereka. Para penganut hedonism ini, lupa akan sumpah dan janji mereka untuk menjalankan tugas besar menjalankan misi dari rakyat.

Mereka dapat dikategori “an Axis of Evil” . Pada dasarnya rata-rata pemimpin partai, hampir tidak mungkin luput dari “Schizophrenia” dan Hedonistic tidak percaya...??? Investigate, Dig Deeper, and Do Research, anda akan bertemu “Angel and Demon”, lalu menarik kesimpulan “Who’s the Angel? and Who’s the Demon?”; Happy hunting, beware and be save...!!! because you will get sucks into the black hole and landed on the dark side of the moon.

The politician who has a strong desire to pursuing political power; whatever it takes. He becomes an evildoers and most of theme are Paranoid-Schizophrenia.

- I say

Schizopolitics

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun