Mohon tunggu...
Agustinus Triana
Agustinus Triana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Lampung

Menulis agar ada jejak

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Punya Kesempatan Naik Jabatan, tetapi Tetap Punya Nilai

24 Januari 2020   23:55 Diperbarui: 25 Januari 2020   07:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : finansialku.com

Ada 2 langkah yang penulis lakukan. Pertama; Perbaiki kecakapan atau keterampilan pekerjaan kita saat ini. Berhentilah merasa bahwa keterampilan bekerja kita sudah cukup. Mulai evaluasi diri, keterampilan apa saja yang seharusnya kita miliki untuk menunjang pekerjaan kita saat ini. Apakah kita sudah membaca banyak literatur tentang pekerjaan kita sekarang? Jika merasa masih belum banyak tahu, cari dan bacalah sebanyak-banyaknya literatur tersebut. Dengan banyak membaca literatur yang berhubungan dengan pekerjaan kita saat ini, maka kita akan mengetahui kecakapan atau keterampilan apa saja yang seharusnya kita miliki untuk menunjang pekerjaan kita.

Mungkin kita menemukan bahwa kita perlu melengkapi diri dengan keterampilan berkomunikasi atau public speaking, menulis, berorganisasi, berhitung, melakukan lobi, atau menguasai teknologi tertentu. Banyak menguasai berbagai keterampilan yang bisa menunjang pekerjaan kita, maka kita akan semakin ahli dalam pekerjaan kita.

Jadi, apapun pekerjaan kita saat ini, sebaiknya terus persenjatai diri dengan banyak keterampilan penunjang, maka kita akan semakin ahli dalam pekerjaan kita. Kenyataannya, keahalian menjadi tolak ukur daya saing kita dengan orang lain di era sekarang dan yang akan datang

Kedua; Bukalah jaringan seluas-luasnya. Untuk melakukannya, tidak perlu menunggu sampai kita memiliki banyak keterampilan. Itu terlalu perfect. Perfeksionisme hanya akan membawa kita pada kebiasaan menunda-nunda tindakan, senang berkhayal bahkan kesengsaraan hidup. Seiring mengembangkan banyak keterampilan yang menunjang pekerjaan kita, bukalah jaringan seluas-luasnya.

Jaringan yang luas akan membuka kesempatan orang banyak untuk melihat kemampuan atau potensi kita. Tentukan dengan siapa dan kelompok-kelompok mana saja kita harus menjalin pertemanan. Perlu ditentukan skala prioritasnya, terutama dengan orang-orang atau kelompok lain yang ada hubungannya dengan keahlian kita. Namun bukan berarti kita menutup diri dengan orang-orang atau kelompok lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau keahlian kita. Hanya perlu diatur skala prioritasnya.

Jika kita semakin ahli dengan pekerjaan kita saat ini, sebaiknya potensi ini diketahui oleh banyak orang dan kelompok lain diluar lingkup pekerjaan kita. Inilah pentingnya kita memiliki jaringan yang luas. Ingatlah, suatu saat kita pasti akan membutuhkan mereka. Atau sebaliknya, mereka suatu saat akan membutuhkan kita

Apakah saat ini kita sesekali memperoleh tambahan pendapatan atau sekedar mendapatkan undangan bersilaturahmi dari orang lain atau jaringan yang kita miliki? Jika belum, maka kita harus semakin giat membuat jaring laba-laba agar semakin besar pula kesempatan mendapatkan mangsa. (Cuma analogi. He...he....he.....).

Menurut pengalaman penulis, dua hal di atas perlahan tapi pasti akan memberikan dampak positif pada perkembangan value atau nilai diri yang kita miliki. Value atau nilai diri inilah yang membedakan kita dengan orang lain apapun pekerjaan kita saat ini.

Tidak jadi masalah, apakah pekerjaan kita sekarang ada istilah naik jabatan atau tidak, Karena semakin besar value atau nilai diri yang kita miliki maka kita punya kesempatan yang sama untuk memperbaiki kehidupan.

Cukipkah dua langkah itu yang harus kita terapkan agar kita memiliki banyak kesempatan memperbaiki kehidupan lewat pekerjaan kita saat ini?

Aduh........!!!., Penulis tidak punya banyak tips, jadi hanya dua hal di atas yang bisa penulis bagikan lewat tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun