Mohon tunggu...
Agus Tomaros
Agus Tomaros Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sejarah

Historia Magistra Vitae

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Waktu Terbaik Membaca Al-Qur'an, Tertib dan Bacaan yang Disunahkan

21 Maret 2024   09:14 Diperbarui: 25 Maret 2024   09:20 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Sumber: Kompas.com)

Di artikel sebelumnya kita telah mengulas bahwa tadabbur, tilawah dan tartil sangat dipentingkan dalam membaca Al-Qur'an karena inilah yang membuat tamatnya bacaan kita terasa indah. Bukan hanya itu, hal ini juga lebih sesuai dengan tuntunan Nabi SAW dan contoh dari para sahabat dan ulama yang mengikuti beliau.

Pembuktian kecintaan kita kepada Nabi SAW melalui Al-Qur'an juga semakin lengkap jika kita mempelajari waktu-waktu terbaik membaca Al-Qur'an dan waktu-waktu yang dimakruhkan. Kemudian jika dibaca dalam salat, bagaimana tertib dan contoh dari beliau SAW.

Waktu Terbaik Membaca Al-Qur'an

Salah satu murid terbaik Imam Syafi'i yakni Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitab At Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur'an tentang waktu-waktu terbaik membaca Al-Qur'an. Menurut beliau rahimahullah, waktu terbaik membaca Al-Qur'an adalah di dalam salat. Mengutip guru beliau, Imam Syafi'i berfatwa bahwa berdiri lama dalam salat lebih baik daripada sujud yang lama. Meski demikian, tetap ada perbedaan antara salat sendirian dengan salat jamaah sebab ada hak-hak jamaah yang harus diperhatikan.

Lalu kapan waktu terbaik membaca Al-Quran jika di luar salat? Menurut beliau rahimahullah, waktu paling utama adalah pada waktu malam dan separuh terakhir dari waktu malam lebih baik daripada separuh pertama. Membacanya di antara Magrib dan Isya juga disukai. Jika dibaca pada waktu siang, maka yang paling utama adalah setelah salat Subuh dan tidak ada makruhnya membaca Al-Qur'an pada waktu-waktu yang mengandung makan.

Sementara yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dawud dari Mu'adz bin Rifa'ah dari guru-gurunya bahwa mereka tidak suka membaca Al-Qur'an sesudah Asar sebab waktu itu adalah waktu orang Yahudi belajar. Menurut ulama penulis kitab hadis Riyadhus Shalihin ini, riwayat ini tidak bisa diterima dan tidak ada dasarnya.

Bagaimana dengan hari-hari yang terbaik membaca Al-Qur'an? Beliau rahimahullah menyarankan bahwa hari-hari yang terpilih ialah Jumat, Senin, Kamis dan hari Arafah, sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, sepuluh hari pertama dari bulan Zulhijah; sedang bulan yang paling utama adalah bulan Ramadan. Terutama pada sepuluh malam terakhir dan malam-malam ganjil. Anjuran ini tentu sehubungan dengan malam Lailatul Qadr yang diyakini di sepuluh malam terakhir dan di malam-malam ganjil. Jika dihubungkan dengan amalan lain di sepuluh malam terakhir yakni iktikaf, maka di saat iktikaf kita dapat memperbanyak membaca Al-Qur'an dibanding malam-malam sebelumnya.

Tertib dalam Membaca Al-Qur'an

Tertib yang dimaksud di sini adalah membaca secara tertib sesuai urutan surah dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat bahwa dalam salat Magrib Nabi SAW suka membaca surah At-Tin di rakaat pertama dan Al-Kafirun di rakaat kedua. Sementara dalam salat sunah Magrib, rakaat pertama membaca Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca Al-Ikhlas. Selanjutnya dalam salat witir, Nabi SAW menyukai membaca surah Al-A'la di rakaat pertama, Al-Kafirun di rakaat kedua, sedangkan di rakaat ketiga membaca berturut-turut Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Adapun dalam salat Duha Nabi SAW di antaranya membaca As-Syams dan Ad-Duha. Lalu bagaimana dengan salat Jumat? Nabi SAW menyukai membaca Al-A'la di rakaat pertama dan Al-Ghasiyah di rakaat kedua. Demikian penulis kolaborasikan dari kitab At-Tibyaan Imam An-Nawawi dan Yas'alunaka fii ad-Dini wa al-Hayah karya Dr. Ahmad Asy-Syirbaasyi.

Dengan demikian, Nabi SAW menyukai membaca surah yang terdapat dalam Juz 30 (Juz Amma). Itulah sebabnya, Imam An-Nawawi mengutip pendapat para ulama yang berkata, "Membaca suatu surah yang pendek secara lengkap lebih baik daripada membaca sebahagian surah panjang seperti surah pendek karena kadang-kadang sebahagian orang tidak mengetahui hubungannya dalam sebahagian keadaan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun